Pengungsi Gempa di Maluku Dibebani Biaya Cek Kesehatan

Para pengungsi korban gempa bumi di Maluku, mengeluhkan beban biaya pemeriksaan kesehatan.
Rumah Sakit Darurat dr Ishak Umarela yang didirikan di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, untuk melayani korban gempa bumi.(Foto: Tagar/Muhammad Jaya)

Salahutu - Para pengungsi korban gempa bumi di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, mengeluhkan beban biaya pemeriksaan kesehatan.

Berlaku sejak 9 Oktober 2019 untuk para pengungsi yang tidak memiliki BPJS Kesehatan, saat melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Darurat dr Ishak Umarela. Sedangkan yang memegang kartu BPJS, tidak dibebani biaya.

Fahreza Lestaluhu, pengungsi korban gempa Desa Tulehu mengeluhkan pemberlakukan tersebut. Dia mengatakan, sebelumnya bisa berobat secara gratis, namun sekarang harus membayar jika tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan.

"Padahal rumah sakit darurat itu didirikan untuk korban gempa bumi bermagnitudo 6,8 yang mengguncang wilayah Pulau Ambon dan sekitarnya, Kamis 26 Oktober 2019," tandasnya kepada wartawan, Minggu 13 Oktober 2019 di lokasi pengungsian desa tersebut.

Menurutnya, tindakan seperti ini sangat tidak manusiawi karena mayoritas merupakan pengungsi.

Saya ada sakit tetapi setelah ada pemberlakuan pembayaran berobat, saya hanya bisa menahan sakit

Apalagi, sangat jelas pendirian rumah sakit darurat itu untuk melayani korban gempa tetapi justru dikomersialkan.

"Ini kan aneh, korban gempa yang sudah jelas susah, dibikin susah lagi, ada apa sebenarnya," tanyanya.

Dia mengatakan, dengan pemberlakuan tersebut yang diuntungkan pemilik kartu BPJS Kesehatan. Sedangkan yang tidak masuk BPJS Kesehatan, nasibnya apa jika sakit.

Apalagi kondisi pengungsi di desa ini mulai terserang berbagai penyakit.

"Yang tidak punya kartu BPJS Kesehatan kita hanya bisa pasrah. Apa yang harus kita buat? Ditambah masih terus terjadi gempa susulan sehingga kami tidak bisa bekerja," jelasnya.

Nuraini, juga mengaluhkan kondisi serupa. Dia menyatakan, pemberlakukan membayar bagi yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan, tindakan bukan manusiawi.

"Saya ada sakit tetapi setelah ada pemberlakuan pembayaran berobat, saya hanya bisa menahan sakit," jelasnya.

Desa Tulehu sendiri merupakan salah satu desa terdampak gempa terparah di Kabupaten Maluku Tengah, saat gempa bumi bermagnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya. 

anyak rumah yang rusak hingga mereka terpaksa memilih mengungsi di dataran tinggi.[]

Berita terkait
Gempa Bumi di Ambon, Ribuan Warga Dzikir Bersama
Ribuan warga Kota Ambon menghadiri dzikir dan doa bersama demi keselamatan Maluku, usai dilanda beberapa gempa dalam waktu seminggu terakhir.
Gempa Guncang Ambon, Sekolah Diliburkan 10 Hari
Pemerintah Kota Ambon meliburkan sekolah 10 hari usai dilanda gempa bumi bermagnitudo 5,2.
1 Meninggal dan 8 Luka Saat Gempa M 5,2 Guncang Ambon
Siswa bernama Vincent Ananto, 15 tahun, tertimpa reruntuhan bangunan di depan rumah tokoh milik ayah dan ibunya.
0
Ini Daftar Lengkap Negara Peserta Piala Dunia FIFA 2022 Qatar
Daftar lengkap 32 negara yang akan bermain di putaran final Piala Dunia FIFA 2022 Qatar November - Desember 2022