Pengelola Wisata di Magelang Dilatih Adaptasi Baru

Ada pandemi tidak berarti pariwisata lumpuh. Pemerintah Magelang melatih pengelola wisata untuk bisa melakukan penyesuaian adaptasi baru.
Para pengelola objek wisata di Kota Magelang mengikuti pelatihan adaptasi baru di masa pandemi yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat, Selasa, 4 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Humas Pemkot Magelang)

Magelang - Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini, Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang tetap bertekad mewujudkan kawasan strategis pembangunan pariwisata. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas masyarakat, terutama di kalangan pengelola objek wisata

Melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Pemkot Magelang menggelar pelatihan untuk mencapai hal tersebut. Melalui kegiatan ini, kualitas tata kelola destinasi pariwisata juga diharapkan dapat berkembang dalam menyikapi adaptasi baru seiring pandemi

"Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM kami selenggarakan dalam bentuk pelatihan tata kelola pariwisata yang disesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19," kata Kasi Pengembangan Destinasi, Sarana, SDM dan Kelembagaan Pariwisata Disporapar Kota Magelang, Umi Indri Wulansari, Selasa, 4 Agustus 2020.

Dia menyebutkan, pelatihan diikuti oleh para pengelola objek wisata di Kota Magelang serta menghadirkan sejumlah narasumber terkait. Di antaranya dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Magelang, DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jawa Tengah, serta Pengelola Destinasi Wisata Kandri dan Obyek Wisata Goa Kreo Semarang.

Merujuk pada perkembangan global, usaha pariwisata pun harus menerapkan pola protokol baru sebagai bagian menyintas dan mempertahankan kelangsungan sektor pariwisata.

Sementara itu, Asisten Administrasi Sekda Kota Magelang Taufiq Nurbakin mengatakan, pelatihan ini adalah langkah mempersiapkan para pengelola destinasi wisata di Kota Magelang menyambut adaptasi kebiasaan baru.

"Merujuk pada perkembangan global, usaha pariwisata pun harus menerapkan pola protokol baru sebagai bagian menyintas dan mempertahankan kelangsungan sektor pariwisata," kata Taufiq.

Dia menyebutkan, ada syarat pemberlakuan adaptasi kebiasan baru daya tarik wisata (DTW) yang wajib dipenuhi oleh pengelola. Antara lain hanya berlaku untuk DTW yang memenuhi syarat sesuai protokol kesehatan Kemenkes RI dan ada penanggungjawab.

Kemudian, pengelola mengajukan permohonan pelaksanaan simulasi, melakukan sosialisasi edukasi kepada masyarakat tentang arti pentingnya simulasi dan risiko terhadap pelanggaran protokol kesehatan.

"Simulasi minimal dilaksanakan 2 kali," ujarnya.

Selain itu, ada konsep atau pedoman adaptasi kebiasaaan baru kepariwisataan DTW di Kota Magelang yang harus diperhatikan dan diterapkan oleh pengelola.

Pedoman itu meliputi pengelola wajib memiliki rekomendasi dari kepala daerah dan Gugus Tugas Covid-19 setempat, pembatasan operasional, pembatasan jumlah pengunjung, kerja sama dengan aparat keamanan, dan sterilisasi DTW.

"Pembatasan jumlah pengunjung dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan, kemudian fasilitas cuci tangan dan thermo gun juga harus tersedia, termasuk jika perlu ambulans dan tenaga medis khusus," tutur Taufiq.

Baca juga: 

Pedoman juga berlaku bagi pekerja atau karyawan objek wisata. Mereka harus memenuhi syarat dan ketentuan sesuai protokol kesehatan saat bekerja atau melayani wisatawan.

"Dengan dibukanya obyek wisata di Kota Magelang diharapkan bisa kembali menggerakkan perekonomian masyarakat," katanya.

Untuk diketahui, saat ini ada tiga objek wisata di Kota Magelang yang sudah beroperasi. Yakni Taman Kyai Langgeng, Kebun Raya Gunung Tidar, dan Museum Sudirman. []

Berita terkait
Warna-warni Jembatan Jokowi di Kabupaten Magelang
Jembatan ini dinamai Jembatan Jokowi, diresmikan Presiden Jokowi pada 2017. Keindahan alam dan warna warni jembatan jadi daya tarik.
Kabupaten Magelang Mulai Reaktivasi Objek Wisata
Kabupaten Magelang mulai mereaktivasi objek wisata di wilayahnya. Ini untuk menggeliatkan kembali ekonomi masyarakat.
Kondisi Lalu Lintas Pengaruhi Pariwisata di Magelang
Ada korelasi antara kondisi lalu lintas dengan pengembangan pariwisata di Magelang. Apa itu?
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.