Pengelola Istiqlal: Kalau Mau Politik Praktis di Luar Masjid

"Masih banyak kok yang masih bisa dibahas di masjid, di luar politik," kata pengurus Masjid Istiqlal.
Warga Palembang zikir akbar 1 Muharram 1440 H di Masjid Agung Palembang, Sulsel. (Foto: Antara)

Jakarta, (Tagar 4/11/2018) - Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) menegaskan agar masjid tidak disusupi ceramah berbau politik praktis. Corong untuk menjembatani aspirasi politik sepatutnya melalui partai politik.

"Kalau mau politik praktis silakan di luar masjid, dan di partai," kata Ketua BPPMI, Laksma TNI (Purn) KH Asep Saepudin, seperti dilansir Antara, Minggu (4/11).

Seruan Asep ditujukkan untuk semua masjid. Menurutnya, masih banyak topik lain yang bisa dibahas di dalam masjid.

"Masjid di mana pun tidak dapat digunakan untuk kepentingan politik, ya harus murni lah ajaran agama. Masih banyak kok yang masih bisa dibahas di masjid, di luar politik," tambahnya.

Reaksi Asep ini menanggapi adanya ceramah berbau politik yang disampaikan pihak tertentu di dalam masjid. Dia menyarankan, semua pihak sebaiknya membantu aparat menjaga suhu jelang kontestasi politik Pemilihan Umum 2019.

"Lebih baik kita ajak masyarakat mendukung aparat terkait seperti Polri dan TNI menyukseskan Pemilu 2019, itu lebih baik," tambahnya.

Untuk meminimalisir dan mencegah adanya ceramah berbau politik di lingkungan masjid, Asep menilai perlu adanya pembinaan secara lebih lanjut dari pihak terkait. "Dewan Masjid Indonesia sangat berperan dalam hal ini," katanya.

Ketika disinggung ceramah berbau politik di dalam masjid dapat berdampak negatif pada persatuan dan kesatuan bangsa, Asep menyebutkan hal tersebut berpeluang besar dapat terjadi.

"Karena di dalam masjid itu tidak semuanya satu paham, yang hadir di masjid tidak semuanya satu orientasi. Bisa macam-macam orientasinya. Nah karena bermacam-macam, harus dijaga agar bersih dari hal-hal yang berbau politik," jelasnya.

Dia berharap, seluruh masyarakat, khususnya pengurus masjid, mengingatkan pihak yang kerap berada di mimbar untuk memperhatikan isi ceramahnya.

"Sebelum naik ke mimbar dan sebelum ceramah, pengurus masjid perlu mengingatkan, jadi masyarakat juga membantu, tidak usah dengan aksi tapi beri tahu kan dengan santun," tandasnya.

Berita terkait
0
Langkah Emma Raducanu Terhenti di Babak Kedua Wimbledon 2022
Petenis Inggris, Emma Raducanu, unggulan No 10, dikalahan petenis Prancis, Caroline Garcia, di babak kedua grand slam Wimbledon 2022