Pengangguran Pessel Tertinggi ke Enam di Sumbar

Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat tingkat pengangguran di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) berada di posisi ke enam dari 19 Kabupaten yang ada di sumatera barat.
Kepala Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, Yudi Yos Alvin. (Foto: Tagar/Teddy Setiawan)

Pesisir Selatan - Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat tingkat pengangguran di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) 5.85 persen pada 2018, atau turun dari 5.95 persen tahun sebelumnya.

Kendati demikian, penurunan itu masih menempatkan Pessel pada posisi ke-enam tertinggi dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat (Sumbar).

"Ya, setelah Kabupaten Solok, Pasaman, Padang Pariaman. Kota Bukittinggi dan Padang," ungkap Kepala BPS Painan, Yudi Yos Elvin pada Tagar di Painan Senin 15 Juli 2019.

Tingginya tingkat pengangguran terbuka di daerah berjuluk 'Negeri Sejuta Pesona' itu sejalan dengan terbatasnya lapangan kerja, utamanya sektor formal.

Berdasarkan pencatatan, lanjutnya sebagian besar angkatan kerja Pessel masih bergerak di sektor informal seperti pertanian sektor yang mencapai 44.53 persen.

Kemudian disusul sektor perdagangan hotel dan restoran, 22.47 persen. Diikuti sektor jasa-jasa 16.28 persen, lain-lain 10.90 persen dan industri pengolahan 5.81 persen.

Secara terpisah, Ketua DPRD, Dedi Rahmanto Putera menegaskan tingginya pengangguran di tak hanya dikarenakan lapangan kerja yang terbatas.

Namun, juga juga kualitas angkatan kerja yang minim. Tidak mampu berdaya saing. Hal itu terkonfirmasi dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pessel yang rendah.

Pada 2017 Badan Pusat Statistik mencatat Pessel berada di urutan ke-12 dari 19 kabupaten/kota di Sumbar. Jadi, lulus 100 persen tidak menjamin kualitas.

Karena itu, harus ada terobosan dan inovasi. Pemerintah daerah harus menumbuhkan industri kreatif dan sektor swasta lainnya di Pessel. "Pemerintah daerah harus membangun basis perekonomian masyarakat. Sekarang yang jadi pertanyaannya, mau, tidak," tuturnya.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda), Erizon menyampaikan, guna menurunkan angka pengangguran, pemerintah daerah kini fokus menggiatkan berbagai pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).

Hal itu guna meningkatkan kualitas angkatan kerja, sehingga memiliki berdaya saing kuat. Tak hanya mampu bersaing secara nasional, tapi juga di kancah internasional.

"Sekarang kami juga latih tata boga. Karena ini sesuai dengan potensi pariwisata Pessel. Nantinya bisa jadi oleh-oleh khas daerah," tutup Erizon. []

Artikel lainnya:

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.