Pengangguran di Belanda Naik Gara-gara Covid-19

Pengangguran baru di Belanda naik 42 persen gara-gara wabah Covid-19. Hal itu terlihat dari maraknya warga yang mendaftar bantuan.
Pintu masuk kantor pusat Nike di Hilversum Belanda, tempat karyawan dari berbagai negara bekerja The entrance of Nike headquarters is pictured. Gambar diambil pada Senin (2/3/2020). (Foto: Antara/REUTERS/Eva Plevier/tm)

Jakarta - Pengangguran baru di Belanda naik 42 persen gara-gara wabah virus corona Covid-19. Hal itu terlihat dari maraknya warga yang mendaftar bantuan dari kalangan para tuna karya/pengangguran di Belanda pada Maret 2020. Banyak usaha terpaksa tutup demi mencegah penularan virus corona (SARS-CoV-2).

Badan kepegawaian federal di Belanda pada Kamis, 16 April 2020, mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada 37.800 pengangguran baru pada Maret 2020, yang bertambah 11.200 orang dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Banyak pengangguran berasal dari para pekerja restoran dan bar serta warga berusia di bawah 25 tahun.

Pemerintah Belanda pada 15 Maret 2020 memerintahkan seluruh restoran, bar, museum, sarana olahraga, dan fasilitas umum lainnya untuk tutup guna menanggulangi pandemik virus corona.

Pelaku usaha itu diperintahkan berhenti beroperasi sampai 28 April 2020, dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte telah berulang kali mengatakan situasi akan perlahan berubah setelah tanggal tersebut.

Demi membantu para pelaku usaha menghadapi perekonomian stagnan dan mencegah pemecatan massal, pemerintah mengatakan akan membayarkan 90 persen gaji pegawai pada perusahaan yang tingkat penjualannya menurun drastis pada beberapa bulan mendatang.

Setidaknya, lebih dari 85.000 perusahaan telah mendaftar untuk menerima bantuan tersebut.

Walaupun demikian, jumlah orang yang kehilangan pekerjaan di Belanda meningkat hampir 10 persen pada Maret dibandingkan dengan bulan lalu yang mencapai 283.000 jiwa, demikian Badan Statistik Belanda.

Setelah hampir tujuh tahun pertumbuhan ekonomi bergerak stabil, pengangguran di negara dengan ekonomi kelima terbesar di Eropa itu turun ke tingkat cukup rendah dalam sejarah sebanyak 2,9 persen pada kuartal pertama tahun ini.[]

Berita terkait
Tim Medis China ke Arab Saudi Bantu Lawan Covid-19
Tim medis asal China telah tiba di Riyadh, Arab Saudi, sejak Rabu (15/4/2020) untuk membantu memerangi wabah coronavirus Covid-19.
Ilmuwan Australia: Virus Corona Ada di Air Limbah
Ilmuwan Australia sukses membuktikan keberadaan virus corona, yang menyebabkan Covid-19, pada air limbah mentah.
Ilmuwan Harvard Jual Virus Corona ke China?
Sebuah video beredar luas di media sosial menyebutkan ilmuwan asal AS, Dr. Charles Lieber telah membuat dan menjual coronavirus ke China.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.