Pengamat: Kolaborasi Kunci Bereskan Masalah di Medan

Konsep pemerintahan kolaboratif yang digaungkan Bobby Nasution dinilai kunci mengatasi berbagai permasalahan mendesak di Kota Medan.
Pengamat politik dan pemerintahan dari FISIP USU, Hatta Ridho (kanan). (Foto: Tagar/Istimewa).

Medan - Konsep pemerintahan kolaboratif (collaborative government) yang digaungkan bakal calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution, dinilai akan menjadi kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan mendesak di Kota Medan, Sumatera Utara.

Hatta Ridho, pengamat politik dan pemerintah di Kota Medan mengatakan, masalah banjir, macet dan sampah adalah masalah mendesak yang harus segera diselesaikan. Model pemerintahan kolaborasi ini, katanya, tepat untuk membantu penyelesaiannya.

"Di Kota Medan, udah cocoklah diterapkan collaborative government ini. Karena dengan APBD hanya Rp 5 triliun, tidak akan bisa berbuat banyak untuk belanja modal," kata Hatta Ridho, Jumat, 24 Juli 2020 menjawab Tagar.

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara ini, potensi warga Kota Medan besar untuk diberdayakan, asalkan pemimpinnya komunikatif dengan warga.

"Sebagai contoh besarnya potensi warga Medan yang bisa diberdayakan, saat situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, lihat saja berapa banyak dana swadaya masyarakat terkumpul untuk aksi solidaritas," ungkapnya.

Dia menjelaskan, pemerintahan kolaboratif intinya mengedepankan jaringan (network) dan kemitraan (partnership) untuk mengatasi kendala keterbatasan APBD maupun sumber daya manusia di lingkungan birokrasi untuk mengoptimalkan pelayanan publik.

Bobby NasutionBobby Nasution berbincang dengan relawan soal pengembangan UMKM di Medan. (Foto: Tagar/Istimewa).

"Misalnya saja, untuk mengubah kampung kumuh di Medan menjadi kampung wisata atau warna-warni, dengan melibatkan kreativitas mahasiswa, LSM, dana dari Baznas, dana CSR dengan dukungan fasilitasi dari birokrasi pemerintah daerah," terangnya.

Hatta menambahkan, satu kelebihan lainnya dari pemerintahan kolaborasi ini adalah komunikasi dan silaturahmi antara segenap elemen masyarakat dengan pemerintah, senantiasa terpelihara dengan baik.

"Kunci berhasilnya penerapan konsep kolaborasi ini adalah, komunikasi yang baik antara segenap elemen masyarakat dengan pemerintah," tuturnya.

Untuk diketahui, pada Pilkada 2020 Bobby Nasution yang merupakan menantu dari Presiden Jokowi diperkirakan akan maju sebagai calon Wali Kota Medan, diusung PDIP dan beberapa partai politik lainnya, menghadapi petahana yang saat ini menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan, Akhyar Nasution dengan dukungan Partai Demokrat dan PKS. []

PEN

Berita terkait
Profil Bobby Nasution, Mantu Jokowi Nyalon Wali Kota Medan
Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra dan NasDem mengusung Bobby Nasution, mantu Jokowi, untuk maju di Pilkada Medan. Berikut profil Bobby Nasution.
Bobby Nasution Ajak Kaum Muda Aktif Membangun Kota
Konsep yang ditawarkan bakal calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengajak kalangan anak muda untuk aktif berpartisipasi dalam membangun wilayah.
Bobby Nasution Sasar Pengembangan UMKM Medan
Bakal Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku pengembangan UMKM menjadi salah satu fokusnya agar bisa menjadi garda ekonomi terdepan.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.