Pengamat Intelijen Sorot Buzzer Fitnah Bintang Emon

Stanislaus Riyanta mengatakan, para buzzer penyerang Bintang Emon sengaja muncul untuk alihkan isu yang menjadi buah bibir masyarakat Indonesia.
Komika jebolan ajang Stand Up Comedy Academy (SUCA) 3, Bintang Emon. (Foto: Instagram/@bintangemon)

Pematangsiantar - Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta mengatakan, para pendengung atau buzzer yang menyerang komika Bintang Emon, sengaja mengusik untuk mengalihkan persoalan yang menjadi buah bibir masyarakat.

Namun, Stanislaus tidak menjelaskan secara detail isu yang dimaksud. Kendati demikian, dia juga tidak memungkiri bahwa hal itu bisa saja bentuk dari perlawanan.

Serangan buzzer ini sangat tidak sehat, ada di mana-mana, menyerang lawan dengan keji melalui media sosial. Buzzer ini racun demokrasi harus ditertibkan

"Jika itu buzzer bayaran bisa saja untuk mengalihkan isu, tetapi jika buzzer yang memang karena memberikan dukungan pada kelompok politik tertentu kecenderungan bukan pengalihan isu tetapi memang reaksi perlawanan," katanya dihubungi Tagar, Selasa, 16 Juni 2020.

Dia menegaskan, serangan yang dilakukan sejumlah akun di media sosial itu merupakan tindakan yang memalukan. Pasalnya, Bintang Emon dituduh menggunakan narkoba.

Baca juga: PKS Puji Bintang Emon Lawan Buzzer: Kemenangan Pemberani

"Serangan buzzer ini sangat tidak sehat, ada di mana-mana, menyerang lawan dengan keji melalui media sosial. Buzzer ini racun demokrasi harus ditertibkan," ujarnya.

Pandangannya, para penyerang ini bisa saja terbentuk dari lawan politik yang tidak terima atas video kritikan Bintang Emon terkait sidang kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan para buzzer ini sengaja dibayar untuk menyerang komika tersebut.

"Terlepas dari akun buzzer tersebut real, palsu atau robot. Mereka menyerang lawan politik, bisa jadi terdorong karena kubu yang didukungnya diganggu sehingga membalas gangguan tersebut, atau bisa juga mereka adalah bayaran," kata dia.

Stanislaus menjelaskan, akun sosial media seperti itu memiliki motif yang berbeda-beda. Kehadiran para buzzer kata dia, dapat mengganggu demokrasi.

Baca juga: PSI Bela Bintang Emon: Jangan Tuduh Pendukung Jokowi

"Ada bermacam-macam motif, namun yang jelas perilaku buzzer tersebut tidak baik dan menjadi racun dalam demokrasi. jika tidak setuju atas penyataaan seseorang sebaiknya lakukan diskusi secara sehat, tidak perlu melakukan serangan apalagi jika yang diserang adalah ranah pribadi termasuk pembunuhan karakter," ucap dia.

Lantas, dia meminta kepada pemerintah untuk segera menindak para buzzer tersebut dan menyarankan agar Bintang Emon melaporkan para akun tersebut.

"Pemerintah harus tegas dan menertibkan para buzzer terutama yang sudah melakukan serangan-serangan hingga ranah pribadi, korban juga harus proaktif lapor ke penegak hukum," ujarnya.

"Tapi paling penting para elit politik dan penyelenggara negara perlu membangun kesepakatan untuk berdemokrasi secara sehat dan menertibkan para pendukungnya," kata Stanislaus. []

Berita terkait
Sudjiwo Tedjo Nilai Buzzer Istana Rugikan Jokowi
Budayawan Sudjiwo Tedjo menilai ulah buzzer yang menyerang para pengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) justru merugikan RI-1.
Bintang Emon Balas Tudingan Narkoba Pakai Tes Urine
Komika Bintang Emon jalani tes urine menjawab tudingan sebagai pengguna narkoba setelah kritik penanganan kasus Novel Baswedan.
Felix Siauw Respons Bintang Emon Sentil Kasus Novel
Tindakan komika Bintang Emon menyentil penanganan kasus penyidik KPK Novel Baswedan mendapat respons pendakwah Felix Siauw.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.