Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengapresiasi dan mendukung penuh langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir untuk melakukan bersih-bersih dan menata kembali Krakatau Steel yang dipimpin oleh Silmy Karim.
"Sangat tepat Erick membersihkan Krakatau Steel dari oknum-oknum yang diduga merugikan Krakatau Steel. Sebaiknya Erick Thohir juga membawa data dan informasi mengenai dugaan korupsi yang dilakukan di perusahaan Krakatau Steel kepada lembaga terkait seperti Komisi Pemberantasan Korupsi agar ditindaklanjuti," kata Fernando kepada Tagar, Minggu, 3 Oktober 2021.
Fernando berharap agar Erick Thohir diharapkan segera melakukan perombakan manajemen Krakatau Steel agar tidak semakin merugi. Fernando juga mendesak agar seluruh jajaran Komisaris dan Direksi Krakatau Steel diganti dengan orang yang dianggap mampu membenahi dan memberikan keuntungan bagi perusahaan plat merah tersebut.
"Dengan adanya perombakan pada manajemen Krakatau Steel bisa membuat perusahaan tersebut memberikan keuntungan dan mampu memenuhi kebutuhan baja dalam negeri," katanya.
Sangat tepat Erick membersihkan Krakatau Steel dari oknum-oknum yang diduga merugikan Krakatau Steel.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan, tercatat utang Krakatau Steel mencapai US$2,26 miliar. Pada tahun 2018 meningkat menjadi US$2,75 miliar dan US$2,93 miliar pada 2019.
Pada tahun 2020 kemudian naik lagi menjadi US$3,03 miliar dan terakhir tembus US$3,18 miliar per Juni 2021 atau setara dengan Rp45,37 triliun (kurs Rp14.270 per dolar AS).
"Seharusnya Silmy sejak diangkat tahun 2018 dapat memperbaiki kinerja Krakatau Steel agar tidak semakin bertambah tingkat kerugian perusahaan baja milik pemerintah tersebut," kata Fernando.[]
Baca Juga:
- Isu Krakatau Steel Selundupkan Baja, Ini Tanggapan HMI Sulselbar
- Sejumlah Upaya Dirut Krakatau Steel Pulihkan Perusahaan
- Jokowi Minta Krakatau Steel Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri
- Dugaan Mega Korupsi di Krakatau Steel Kian Terungkap