Pengamanan Kedubes AS Diperketat, Tambah Patroli, Lewat-Lewat Dikit..

"Kita tambah-tambah patrolilah, lewat-lewat dikit. Kontrol dan pemantauan tetap ada," kata Argo di Polda Metro Jaya Kamis, (7/12).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono. (Foto: Tagar/Gilang)

Jakarta, (Tagar, 7/12/2017) - Keputusan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel berpotensi menuai aksi protes. Terkait itu, akan ada peningkatan pengamanan di Kedutaan Besar AS di Jakarta. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, mengatakan pengamanan di Kedubes AS hanya menambah patroli.

"Kita tambah-tambah patrolilah, lewat-lewat dikit. Kontrol dan pemantauan tetap ada," kata Argo di Polda Metro Jaya Kamis, (7/12).

Sejauh ini belum ada pemberitahuan rencana aksi ke Kedubes AS yang diterima. "Belum, tapi kita tetap antisipasi dampak akan tetap ada, tapi pengamanan tetap sama dengan yang lain," ujar Argo.

Perlu diketahui keberadaan Kedutaan Besar AS berada di objek vital Jakarta serta dalam pengawasan Brimob. "Itu kan ada di objek vital dan dari Brimob memang terploting standar sudah pengamanan di objek vital. Kita hanya tambah-tambah patroli," ungkap Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Roma Hutajulu menegaskan pernyataan Argo, saat dihubungi melalui telefon (7/12).

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memberikan pengakuan resmi bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel. Trump juga menjelaskan bahwa pemindahan Kedutaan Besar AS akan segera berproses.

Pidato bersejarah Trump ini disampaikan di Gedung Putih, Washington DC, pada Rabu (6/12) siang waktu AS, atau Kamis (7/12) dini hari waktu Indonesia. Trump didampingi Wakil Presiden AS Mike Pence saat menyampaikan pidato ini.

Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem dipastikan menyulut kemarahan umat Islam. Sentimen anti AS akan merebak di seluruh dunia. (gil)

Berita terkait