Pengakuan Tersangka Geng Sunsed Bantul yang Ditangkap Polisi

Enam pelajar asal Bantul ditangkap di Sleman saat akan tawuran. Satu tersangka terbukti membawa senjata tajam. Begini pengakuannya.
Tersangka AH saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Sleman - Pelajar berinisial AH, 19 tahun, ditetapkan sebagai tersangka penggunaan senjata tajam di muka umum. Dia ditangkap polisi bersama lima pelajar lainnya yang hendak tawuran antar geng sekolah di Kronggahan, Gamping, Sleman, Yogyakarta pada Selasa, 15 Desember 2020 dini hari.

Kepada wartawan AH mengaku, rencana tawuran merupakan ide teman-teman pelaku, di mana usianya mereka lebih muda darinya. Namun dia diminta untuk menjadi otak di balik rencana tawuran. “Adik kelas (satu geng) minta saya jadi otak tawuran. Padahal saya enggak mau tapi dipaksa,” kata AH di hadapan wartawan saat jumpa pers di Mapolres Sleman, Rabu, 16 Desember 2020.

Baca Juga:

Pada Selasa dini hari itu, tersangka AH membekali dirinya dengan pisau bergerigi. Pemuda berambut gondrong tersebut merupakan alumnus SMA 1 Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Di sekolah ini dua geng Sunsed dan Eksis yang saling berseteru berasal.

Pemuda yang baru akan menikmati bangku kuliah ini, juga mendapat ancaman jika tidak mengindahkan permintaan adik-adiknya. Kata AH, dirinya sudah melakukan penolakan dengan cara halus, namun juga tidak didengar. “Saya sudah kasih alasan enggak mau, karena mau pengajian. Tapi tetap diancam terus diundang suruh gabung,” ucap AH.

Polisi kembali melempar pertanyaan kepada AH. Mengapa tersangka menuruti perintah adik kelas padahal usianya lebih muda dari tersangka. Sontak jawab AH membuat seluruh orang di dalam ruangan tertawa. “Usia saya 19 tahun. Tapi mereka (adik kelas) enggak menganggap saya sebagai alumni,” celetuknya.

Saya sudah kasih alasan enggak mau, karena mau pengajian. Tapi tetap diancam terus diundang suruh gabung.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Deni Irwansyah menyebut, jika alasan AH hanya diajak oleh teman-temannya tidak masuk akal. Terlebih lagi, perselisihan antara dua geng di satu sekolah ini sudah terjadi cukup lama atau musuh bebuyutan. “Tapi untuk motifnya apa sampai merencanakan tawuran, kami juga belum tahu pasti masih didalami,” katanya.

Sementara dalam perkara penangkapan rombongan remaja yang hendak tawuran, AH terlibat pidana penggunaan senjata tajam jenis pisau bergerigi. Tersangka menyembunyikan senjatanya di dalam bambu, jadi seakan-akan hanya sebuah kaya bambu. "Pisau dimasukkan ke bambu jadi enggak terlihat bawa sajam. Tahu-tahunya kalau sudah dekat bisa langsung disabetkan ke lawannya,” ujar Deni.

Senjata Tajam Pelajar TawuranBarang bukti senjata tajam milik geng pelajar di Bantul yang disita petuas kepolisian di Sleman, Yogyakarta. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap puluhan remaja yang berkendara menggunakan sepeda motor berboncengan di wilayah Sleman. Rencananya, puluhan bocah ingusan ini akan bertemu di Kronggahan, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman pada Selasa, 15 Desember 2020 dini hari. Sebelum bertemu, belasan pelajar dari sekolah yang sama ini melakukan konvoi di jalan menuju lokasi yang disepakati.

Beruntungnya sebelum terjadi pertumpahan darah, aksi mereka berhasil digagalkan oleh warga dan anggota kepolisian yang melihat adanya keributan di jalan. Mereka diamankan sekitar pukul 04.00 WIB.

Baca Juga:

Enam orang yang diamankan adalah AH, 19 tahun warga yang berdomisili di Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Bantul, RS usia 16 tahun tinggal di Argorejo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Empat lainnya juga dari Sedayu yakni MBE, 17 tahun, RJA, 15 tahun, MIDC, 16 tahun, DI, 18 tahun.

Dari tangan pelajar ini, petugas menemukan dua buah senjata tajam jenis golok sisir, pisau bergerigi, tiga buah petasan, dua gir dan dua pedang. []

Berita terkait
Geng Pelajar Tawuran di Bantul Motif Pencarian Jati Diri
Tujuh pelajar yang akan tawuran berhasil ditangkap petugas kepolisian di Bantul Mereka berasal Yogyakarta, Kulon Progo dan Magelang.
Geng Pelajar Bawa Pedang Mau Tawuran Ditangkap di Bantul
Pelajar bawa pedang dan gear hendak tawuran. Namun terendus polisi dan menangkapnya di Bantul, Yogyakarta. Tujuh bocah ditangkap beserta dua motor.
Perkelahian Massal di Sleman, 5 Orang Babak Belur
Perkelahian massal terjadi di Lapangan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Lima orang babak belur. Polisi masih menyelidiki kasusnya.