Pengakuan Terbaru Ferdy Sambo dan Terkuaknya Identitas Pengancam Brigadir J pada Juni 2022

Pengakuan terbaru Ferdy Sambo dan terkuaknya identitas pengancam Brigadir J pada Juni 2022, ini merupakan perkembangan dari pengusutan kasus.
Inspektur Jenderal Ferdy Sambo mantan Kadiv Propam Polri tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. (Foto: Tagar/Disway)

TAGAR.id, Jakarta - Perkembangan pengusutan kasus kematian Brigadir J sudah sampai pada pengakuan Ferdy Sambo sebagai orang yang paling bertanggung jawab. Dan juga terkuaknya identitas orang yang mengancam bunuh Brigadir J sejak Juni 2022.

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan pengakuan Ferdy Sambo disampaikan dalam pemeriksaan yang dilakukan Komnas HAM di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jumat, 12 Agustus 2022.

"Dia bilang, 'Pak sudah, saya akui semua, Pak, memang saya yang merekayasa, saya otaknya'. Dia sangat kooperatif saat itu, menyampaikan semua halnya, sekali lagi dia hanya minta dipahami, emosi saya seperti ini, walaupun dia katakan saya tidak bisa benarkan tindakan ini, saya salah," ujar Taufan dalam video YouTube Narasi Newsroom, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Dalam pemeriksaan tersebut, Taufan mengungkapkan tim Komnas HAM sempat menanyakan perihal Bharada E yang ikut diseret dalam kasus dugaan pembunuhan berencana.

Ferdy Sambo diduga kuat memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

"Dia bilang saya juga bersalah terhadap Richard [Bharada E]," ucap Taufan.

Selain Bharada E, Taufan mengungkapkan, Sambo ikut menembak Brigadir J sebanyak dua kali. Total ada lima tembakan yang dilepaskan ke arah Brigadir J. Keterangan itu sendiri berdasarkan pengakuan dari Bharada E.

"Hasil forensik pertama itu ada tujuh lubang ya yang itu dari lima tembakan. Karena memang di bagian tertentu peluru itu kena ke suatu tempat dan menembus ke tempat yang lain. Jadi, memang bukan dua peluru, tapi satu peluru dengan dua lubang," ujar Taufan.

Identitas yang Mengancam Bunuh Brigadir J Sejak Juni 2022

Identitas orang yang mengancam bunuh Brigadir J sejak bulan Juni 2022 berlanjut satu hari sebelum eksekusi adalah Kuat Ma'ruf, sopir dan asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja untuk keluarga Ferdy Sambo.


Dia bilang, 'Pak sudah, saya akui semua, Pak, memang saya yang merekayasa, saya otaknya'.


Hal tersebut disampaikan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam dalam rapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Agustus 2022.

"Kami komunikasi dengan Vera dan kami mendapatkan keterangan cukup detail. Memang betul tanggal 7 Juli malam, ada ancaman pembunuhan," ucap Anam.

Vera Simanjuntak adalah kekasih Brigadir J yang dicurhati Brigadir J bahwa ada yang mengancam akan membunuhnya sejak bulan Juni 2022.

Brigadir J dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 8 Juli 2022.

Kala itu, kata Anam, Vera menyebut ancaman berasal dari 'skuad', tapi Vera tahu siapa yang dimaksud dengan 'skuad' yang mengancam Brigadir J.

"Siapa yang melakukan? Vera bilang oleh skuad. Skuad ini siapa, apa ADC apa penjaga, sama-sama tidak tahu, saya juga tidak tahu, ujar dia. Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Ma'ruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga ternyata," tutur Anam.

Anam menceritakan Vera sempat menyampaikan kalimat ancaman yang diterima oleh Brigadir J. Menurutnya, kalimat itu kurang lebih berisi larangan terhadap Brigadir J untuk menemui istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, yang sedang sakit.

"Kurang lebih kalimatnya begini, jadi Yosua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas, akan dibunuh," kata Anam menirukan isi ancaman yang disampaikan Vera.

Sebelumnya kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, pernah mengungkapkan soal ancaman pembunuhan yang diterima kliennya sejak bulan Juni 2022 oleh 'skuad lama'.

Namun, Kamaruddin kala itu belum bisa menjelaskan soal sosok 'skuad lama' secara detail. Menurutnya itu tugas penyidik. Ia hanya mengatakan 'skuad lama' itu ada dalam foto viral Ferdy Sambo bersama 8 ajudannya.

Ternyata, 'skuad lama' itu berdasarkan penjelasan Anam adalah Kuat Ma'ruf, bukan bagian dari 8 ajudan dalam foto viral itu.

"Pada Juni dia diancam untuk dibunuh. Terakhir (mendapatkan ancaman pembunuhan) 7 Juli 2022 atau sehari sebelum dia dibunuh," kata Kamaruddin kala itu.

Kamaruddin mengatakan ancaman pembunuhan diterima Brigadir J pada Kamis (7/7) terjadi lewat telepon dan chatting.

"Via lewat telepon WhatsApp, bahkan ada chatting-nya," kata Kamaruddin.

Sejauh ini Polri telah menetapkan lima orang sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, dan KM atau Kuat Maruf.

Mereka dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. []

Berita terkait
Keluarga Brigadir J Minta Ferdy Sambo dan Istrinya Dihukum yang Setimpal
Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir J meminta agar Ferdy Sambo beserta istrinya, Putri Candrawathi, agar dihukum yang setimpal.
Heboh Soal Bunker Isi Uang Rp900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo, Polisi Bilang Begini
Bantahan itu ditegaskan pasca tim khusus melakukan penggeledahan dibeberapa tempat. Penyidik pun melakukan penyitaan beberapa barang bukti.
Putri Candrawathi, Ferdy Sambo dan Anak Buah di Lantai Tiga Jelang Eksekusi
Putri Candrawathi, Ferdy Sambo dan anak buah; Bripka RR dan Bharada E, di lantai tiga rumah pribadi mereka, Jumat, 8 Juli 2022, jelang eksekusi.
0
Pengakuan Terbaru Ferdy Sambo dan Terkuaknya Identitas Pengancam Brigadir J pada Juni 2022
Pengakuan terbaru Ferdy Sambo dan terkuaknya identitas pengancam Brigadir J pada Juni 2022, ini merupakan perkembangan dari pengusutan kasus.