Sleman - Beberapa pelajar SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta saat penyusuran sungai hanyut ketika arus deras di Sungai Sempor di Desa Donokerto, Kecamatan Turi pada Jumat, 21 Februari 2020. Sampai pukul 21.33 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak enam orang.
Mereka adalah Nur Azizah, Latifa Zulfa, Sofia Aulia, Arisma Rahmawati, Evita Putri dan Khoirun Nisa. Ada sejumlah siswa yang belum ditemukan atau masih dalam pencarian.
Ada cerita di balik pengakuan pelajar yang selamat dalam peristiwa itu. Salah satu korban yang selamat adalah Adrian Bagus, 14 tahun. Siswa kelas 8 ini menceritakan kejadian nahas yang dikutinya.
Saat itu, Adrian bersama siswa lainnya sedang mengikuti kegiatan Pramuka di sekolahnya. Acara dimulai dari Sungai Sempor dengan finis di sekolah mereka. "Saya dan teman-teman mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai Sempor finish di sekolah," katanya pada Jumat, 21 Februari 2020 petang.
Sebelum kejadian nahas itu, dia bersama dua temanya kebetulan sampai di sungai terlebih dahulu. Selanjutnya dalam kegiatan itu, mereka diminta menyusuri sungai. Pada akhirnya mereka masuk ke sungai meski aliran air saat itu dirasanya sudah cukup deras. "Karena ingin cepat sampai di sekolah jadi harus menyalip-nyalip ninggal teman-teman dibelakang," katanya.
Adrian mengaku sempat hanyut akibat air sungai sudah deras. Saat itu lokasi sudah gerimis. "Saya juga sempat hanyut tapi bisa menepi," ceritanya.
Dia pantang menyerah untuk melintasi sungai tersebut. Kemudian melanjutkan rute perjalanan hingga bisa kembali ke sekolah. Namun sesampainya di sekolah, kondisinya masih sepi. Teman-teman yang ikut kegiatan outbound belum kembali ke finish.
Akhirnya Adrian memutuskan untuk kembali ke rumah untuk beristirahat. "Saat sampai rumah saya buka ponsel saya, kok ada info temen-temen hanyut di sungai," katanya.
Saya juga sempat hanyut tapi bisa menepi.
Jumlah siswa yang tergabung dalam kegiatan Pramuka terdiri dua kelas, yakni kelas 7 dan 8. Totalnya ada 257 pelajar mengikuti kegiatan penyusuran sungai Sempor.
Saat itu kondisi cuaca terlihat sudah tidak mendukung, gerimis dan arus sungai mulai deras. Saat para murid melakukan penyusuran, tiba-tiba terjadi banjir. Arus deras sungai menghanyutkan beberapa murid.
Saat ini tim gabungan dari SAR dan Polres Sleman masih melakukan pencarian korban hanyut. Pihak BPBD dan TNI turut membantu dalam penanganan darurat.
Kepala Basarnas DIY, Wahyu Effendy mengungkapkan, dari ratusan pelajar yang mengikuti kegiatan tersebut, jumlah pelajar yang selamat sekitar 239 siswa. "Lima orang meninggal, tadi disebutkan pukul 19.40 WIB, ada satu tambahan jadinya 6 orang (yang meninggal). Sehingga tersisa 5 orang yang belum ditemukan," ucapnya.
Untuk langkah selanjutnya, pencarian tetap dilakukan dengan penyisiran di sungai. Pencarian belum bisa dipastikan akan dilakukan sampai kapan.
Menurut informasi yang diterimanya, pada saat kejadian, cuaca di lokasi itu berawan dan ada tanda-tanda hujan. Pada 15.00 WIB di mana kegiatan berlangsung, tiba-tiba datang arus deras. Para siswa diduga terbawa arus. "Pada saat kejadian tidak ada hujan. Tapi setelah kejadian baru ada hujan," katanya. []
Baca Juga:
- Kakek Hanyut di Sungai Bogowonto Purworejo Ditemukan
- Korban Hanyut Asal Kulon Progo Ditemukan di Bantul
- Korban Hanyut di Kulon Progo Belum Ditemukan