Tegal - W, 28 tahun, warga RT 1 RW 2, Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, membacok ayahnya menggunakan kapak hingga tewas.
Pria yang disebut memiliki riwayat sakit jiwa itu jengkel karena ayahnya berselingkuh.
Pengakuan tersebut meluncur dari mulut W saat meringkuk di sel Mapolsek Warureja, Selasa 29 Oktober 2019. Dia mengakui membunuh ayahnya menggunakan kapak.
"(Membunuh) gara-gara bertengkar. Ayah saya demenan (pacaran)," kata dia.
W juga mengaku pernah mendengar sendiri pengakuan sang ayah yang berselingkuh dengan tetangganya.
Sebelumnya sudah pernah membacok ayah sama saudara iparnya tapi tidak sampai meninggal
"Pernah ngaku sendiri. Keceplosan. Buktinya juga sudah banyak," ujarnya sembari menundukkan kepala.
Terkait pengakuan tersebut, Kepala Desa Kendayakan Rasiun menampiknya. Namun dia mengaku tidak mengetahui pemicu pembunuhan sadis itu terjadi.
"Warga tidak ada yang tahu kejadian awalnya," ujarnya, Selasa 29 Oktober 2019.
Rasiun sebelumnya mengungkapkan jika W pernah tiga kali dibawa ke rumah sakit jiwa karena mengamuk.
"Tahun 2016, 2017, dan terakhir bulan puasa kemarin (2019). Sebelumnya sudah pernah membacok ayah sama saudara iparnya tapi tidak sampai meninggal," ungkapnya.
Sementara itu, polisi belum memastikan motif W tega menghabisi ayahnya. Rencananya pria pengangguran itu akan diperiksa kondisi kejiwaannya.
Seperti diberitakan, pembunuhan yang dilakukan W terhadap ayahnya, Rohadi, 58 tahun diketahui Selasa 29 Oktober 2019 pukul 17.45 WIB, saat ibu W melihat bercak darah di kamar Rohadi.
Rohadi kemudian ditemukan di dalam septic tank dengan kondisi mengalami luka di sejumlah bagian tubuhnya. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa kapak yang digunakan W menghabisi ayahnya itu. []
