Peneliti CSIS: Elektabilitas Stagnan, Prabowo Perlu Pikirkan Cari Kandidat Lain

"Kalau suaranya stagnan atau mengalami penurunan saya kira Prabowo bisa memikirkan opsi itu untuk mencari kandidat lain," ujar Arya.
Prabowo Subianto (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 12/9/2017) - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes mengungkapkan terbuka peluang Prabowo Subianto tidak maju dalam Pemilihan Presiden 2019 jika elektabilitasnya stagnan atau bahkan menurun.

Dalam konferensi pers yang dilakukan CSIS, Selasa (12/9), merilis hasil survei 'Tiga Tahun Pemerintahan Joko WIdodo-Jusuf Kalla: Kinerja Pemerintahan dan Peta Politik Nasional', Arya mengatakan menurut survei CSIS tingkat elektabilitas Jokowi sebesar 50,9 persen, mengalami kenaikan cukup signifikan 9 persen dibanding tahun 2016 sebesar 41,9 persen. Prabowo juga mengalami kenaikan namun hanya sebesar 1,5 persen dibanding tahun sebelumnya 24,3 persen.

Dari hasil survei sejak tiga tahun terakhir, kata Arya, elektablitas Prabowo cenderung stagnan.

"Potensi (Prabowo tak maju lagi) itu saya kira 50-50 ya,  dipengaruhi oleh pertama bagaimana tren elektabilitas Prabowo apakah stagnan atau turun atau mengalami kenaikan. Kalau suaranya stagnan atau mengalami penurunan saya kira Prabowo bisa memikirkan opsi itu untuk mencari kandidat lain," ujar Arya.

Lembaga Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) melakukan survei tanggal 23-30 Agustus 2017 lalu dengan jumlah responden sebanyak 1000 orang yang tersebar merata di 34 provinsi. Margin of error survei sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Ard)

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.