Pendapat Pengamat Pariwisata Soal Kebijakan Work From Bali

Menurut Pengamat Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi, Work From Bali memberi dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Praktisi pariwisata sekaligus founder Temannya Wisatawan Taufan Rahmadi. (Foto:Tagar/taufanrahmadi.com)

Jakarta - Pengamat pariwisata Nasional, Taufan Rahmadi menyatakan dukungan terhadap kebijakan pemerintah menjadikan Bali sebagai pusat konsentrasi kerjanya (Work From Bali). 

"Terkait kebijakan Work From Bali (WFB), tentu kami, para insan pariwisata, khususnya saya pribadi menyatakan dukungan, sangat mengapresiasi kebijakan ini. Bagaimanapun, kebijakan ini merupakan bentuk upaya pemerintah menggeliatkan sektor pariwisata di Bali. Dan menghidupkan pariwisata Bali, akan memberi dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di tanah air," tutur Taufan Rahmadi berdasarkan keterangan tertulis yang dikutip Tagar, Rabu, 26 Mei 2021.

Karena itu sudah saatnya Indonesia berbenah menyambut wisatawan dunia. Dan kita akan memulainya dari Bali.

Menurutnya, WFB tidak cukup hanya dilihat dari perspektif pemulihan ekonomi saja, yang menurut sebagian pengamat ekonomi dianggap tidak akan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Bali. Dalam perspektif yang lebih global, WFB juga bisa disebut sebagai ikhtiar pemerintah membangkitkan sektor lain.

Manfaat lainnya, menurut TR sapaan akrab Taufan Rahmadi pertama, sebagai ajang latihan, adaptasi berwisata di era new normal. Belajar untuk berdampingan, bagaimana berwisata dengan situasi covid-19. 

Taufan RahmadiPengamat dan Praktisi Pariwisata sekaligus Founder Temannya Wisatawan Taufan Rahmadi. (Foto:Tagar/TR)

Artinya dengan kebijakan WFB ini diharapkan nantinya mampu menjadikan seluruh ecosystem pariwisata di pulau dewata terbiasa dan selalu siap dan tetap disiplin menjalankan prokes disaat melayani wisatawan.

Alasan kedua, WFB sebagai upaya memperkuat citra Bali dimata dunia sebagai destinasi wisata yang tengah sungguh - sungguh ingin bangkit. Bangkit mempersiapkan diri agar dapat menjadi destinasi wisata yang siap melayani wisatawan lokal, wisatawan domestik, ataupun kunjungan wisatawan mancanegara pada saat penerbangan internasional kembali dibuka.

Ketiga, WFB dapat menjadi pemantik inspirasi dari destinasi-destinasi wisata lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa, dengan tentunya terus kreatif di dalam berinovasi menghadirkan produk - produk layanan wisata yang menarik bagi wisatawan darimana saja.

Penulis buku Protokol Destinasi ini, juga optimis dunia pariwisata nasional akan segera bangkit. Dengan melihat kerja keras pemerintah menurunkan penyebaran covid-19 di Indonesia, tak lama lagi pandemi ini akan segera berakhir. 

"Karena itu sudah saatnya Indonesia berbenah menyambut wisatawan dunia. Dan kita akan memulainya dari Bali," tegas Taufan Rahmadi. []

Berita terkait
Penjelasan Pakar Pariwisata Soal Bubble Destination, Bubble Island dan Bubble Village
Berikut penjelasan dari Praktisi Pariwisata Nasional Taufan Rahmadi soal Bubble Destination, Bubble Island dan Bubble Village.
Pengamat: Terorisme Ancaman Serius Sektor Pariwisata
Pengamat pariwisata, Taufan Rahmadi mengingatkan kembali pentingnya rasa aman menyiapkan recovery pariwisata nasional pasca pandemi covid-19.
Sederet Terobosan Kebijakan untuk Pulihkan Pariwisata RI
Berikut sederet terobosan kebijakan pemerintah untuk memulihkan sektor Pariwisata di Indonesia.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.