Sleman - Kasus dugaan pencurian terjadi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dua ekor burung jenis Murai Batu milik warga Dukuh Kutu Patran, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman digondol maling. Korban mengalami kerugian jutaan rupiah, mengingat burung tersebut mahal di pasaran.
Korban dugaan pencurian, Beti Winarti, 28 tahun mengatakan bahwa dua ekor burung tersebut merupakan peliharaan kesayangan ayahnya. Bahkan untuk menghindari tangan-tangai nakal maling, ayahnya memasang teralis tinggi di rumahnya.
"Bukan maling kalau tidak banyak akal. Apapun bisa dilakukan untuk mendapatkan yang dia inginkan. Itu burung kesayangan ayah saya yang dicuri. Kejadiannya pada Rabu, 9 September 2020," kata Beti saat dihubungi wartawan, Sabtu, 12 September 2020.
Peristiwa pencurian terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Saat beraksi, terduga pelaku terekam kamera CCTV milik tetangganya. Terduga pelaku yang berjumlah dua orang terlihat mengambil dua ekor burung yang digantung di halaman rumah tanpa sangkarnya. "Pelaku hanya mengambil burung, sangkarnya mereka ditinggalkan dalam keadaan kosong," ucapnya.
Bukan maling kalau tidak banyak akal. Apapun bisa dilakukan untuk mendapatkan yang dia inginkan. Itu burung kesayangan ayah saya yang dicuri.
Terduga pelaku, kata Beti memang nekat melancarkan aksi itu. Setelah berhasil mengambil dua burung milik ayahnya, terduga pelaku yang diketahui berjumlah dua orang ini tidak langsung kabur.
"Mereka cukup berani, setelah mencuri tidak langsung pergi, masih mondar-mandir di sepanjang jalan. Terlihat jelas dari rekaman CCTV," ujar Beti.
Baca Juga:
Atas ulah kedua terduga pelaku, kerugian yang dialami korban prediksinya mencapai jutaan rupiah. "Mungkin (kerugiannya) sampai jutaan, tapi harapannya pelaku segera ditangkap. Agar tak meresahkan warga lainnya di sekitar kompleks," katanya.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Mlati, Komisaris Polisi Haryanto mengatakan belum menerima laporan terkait dugaan pencurian tersebut. "Belum kami terima laporan pencurian itu. Jika memang ada korban dan merasa dirugikan segera melapor ke pihak berwajib," ucap Kompol Haryanto.
Meski belum menerima laporan tersebut, Haryanto meminta masyarakat tetap waspada. Selain itu kegiatan ronda malam atau siskamling kembali digalakan bersama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif.
"Patroli jelas kami gelar tiap hari, namun kami tak bisa menjangkau seluruh wilayah karena ada keterbatasan juga. Maka dari itu, peran masyarakat dari ronda malam juga membantu kami untuk meminimalisasi tindak kejahatan," katanya. []
