Pencuri Uang Nasabah Bank di Makassar Ditembak Mati

Pelaku pencurian uang nasabah bank, Kahar Dg Sibali, 43 tahun, tewas diterjang timah panas polisi.
Barang bukti yang diamankan polisi dari pelaku. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Pelaku pencurian uang nasabah bank, Kahar Dg Sibali, 43 tahun, tewas diterjang timah panas polisi. Warga Jalan Rajawali, Kota Makassar, Sulsel ini terpaksa dilumpuhkan karena berusaha menyerang dan hendak melarikan diri saat diamankan petugas.

Kanit Resmob Polda Sulsel AKP Edy Sabhara mengatakan, pelaku ini merupakan pencuri spesialis uang nasabah bank dan beraksi di beberapa Kabupaten di Sulsel.

Terakhir, dia beraksi di halaman parkir di salah satu bank di Kabupaten Sinjai dengan berhasil menggasak uang korban Rp 100 juta.

"Dg Sibali beraksi dengan sasaran pada nasabah yang baru saja mengambil uangnya di bank. Dan aksi terakhir di Sinjai dengan mengambil uang nasabah yang disimpan dalam bagasi motor," kata Edy, Kamis 25 Juli 2019.

Pengungkapan kasus pencurian uang nasabah bank ini bermula dari Polres Sinjai berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel bahwa pelaku berada di Kota Makassar, Sulsel.

Resmob Polda Sulsel melakukan penyelidikan bersama dan berhasil mengetahui persembunyian Dg Sibali di salah satu rumah di Jalan Tamangapa Raya, Manggala, Kota Makassar.

Anggota Resmob Polda Sulsel bersama Polres Sinjai bergerak cepat meringkus pelaku dari persembunyiannya. Dg Sibali dibawa ke Posko Resmob Polda Sulsel untuk dilakukan interogasi.

"Saat diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan pencurian di Sinjai dengan cara mencungkil sadel motor korban lalu mengambil dua buah HP serta dompet berisikan uang," tuturnya.

Terungkap Kahar Dg Sibali memiliki banyak catatan kriminal. Selain pelaku curat lintas kabupaten, dia juga kerap melakukan pencurian sepeda motor atau curanmor di beberapa daerah di Sulsel.

"Dia (pelaku) ini memiliki tujuh laporan polisi terkait curat dan curanmor di beberapa daerah di Sulsel. Dan saat beraksi, pelaku juga ini terbilang sadis karena tak segan-segan melukai korbannya dengan menggunakan senjata tajam," tambahnya.

Setibanya di UGD, pelaku diperiksa oleh dokter dan dinyatakan sudah tidak dapat tertolong lagi

Selain meringkus pelaku, petugas juga berhasil menyita sejumlah barang bukti hasil kejahatan berupa, delapan buah handphone berbagai merek, obeng, dua kunci letter T yang digunakan mencuri sepeda motor, satu buah jam tangan dan dompet serta uang palsu sebanyak sembilan lembar pecahan Rp 100 ribu.

Ditembak

Saat melancarkan aksinya di beberapa kabupaten, pelaku menggunakan sepeda motor. Dan dari hasil interogasi, keberadaan barang bukti motor yang digunakan, berada di Kabupaten Jeneponto.

Untuk kepentingan penyidikan, petugas pun melakukan pengembangan kasus untuk mencari keberadaan motor di Jeneponto tersebut. Penyidik berangkat ke Jeneponto dan membawa pelaku.

Di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Metro Tanjung Bunga, pelaku mengaku hendak buang air kecil sehingga terpaksa berhenti.

"Dalam perjalanan ke Jeneponto, pelaku merengek minta buang air kecil sehingga mobil dihentikan di tempat sepi. Dan saat hendak buang air kecil dan karena resleting celananya mau dibuka sehingga diberi kebijakan dengan membuka borgolnya," ungkap Edy.

Karena kondisi tangan sudah tidak terborgol, pelaku malah memberontak dan melawan petugas serta berusaha melarikan diri.

Petugas seketika memberikan tembakan peringatan ke udara tiga kali, tapi tetap tidak diindahkan. Akibatnya, ia pun dilumpuhkan dengan tembakan ke arah pahanya. Melihat pelaku terkapar, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diberikan perawatan medis.

"Karena jarak dan arus lalu lintas macet sehingga tim membutuhkan waktu lama untuk tiba di rumah sakit. Setibanya di UGD, pelaku diperiksa oleh dokter dan dinyatakan sudah tidak dapat tertolong lagi," ujarnya.

Selanjutnya mayat korban telah diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.