Tim Anti Bandit Tembak Tiga Pencuri di Gowa

Tim Anti Bandit Polres Gowa membekuk tiga pelaku pencurian yang kerap meresahkan warga Kabupaten Gowa.
Polres Gowa saat pengungkapan kasus pencurian dengan pemberatan di halaman Mapolres Gowa. (Foto: Tagar/Afrilian Cahaya Putri)

Gowa - Tim Anti Bandit Polres Gowa membekuk tiga pelaku pencurian dengan pemberatan dan pencurian sepeda motor yang kerap meresahkan warga Kabupaten Gowa.

Ke tiga pelaku ini masing-masing AR alias Rinto, 21 tahun, dan RS, 17 tahun. Ke duanya merupakan pelaku pencurian di sebuah kompleks perumahan BTN Anak Gowa, Kecamatan Pallangga. Sementara satu pelaku lainnya, AR alias Ahmad, 21 tahun, melakukan pencurian di rumah tetangga pelaku.

Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan dan Kepala Unit (Kanit) Tim Anti Bandit, Ipda Imran mengatakan, terhadap para pelaku dilakukan tindakan tegas dan terukur karena berusaha melawan petugas.

"Ke tiganya diberikan tindakan tegas dan terukur oleh personel karena melakukan perlawanan dan ingin merampas senjata petugas," ujar AKP Tambunan, Rabu 24 Juli 2019.

Baca juga:

Dari tangan pelaku berhasil diamankan sejumlah barang bukti berupa satu telepon genggam, mesin pemotong, satu unit sepeda motor, dan sepeda anak-anak yang menjadi sasaran pelaku.

Tersangka Rinto dan RS mengaku telah beberapa kali melakukan pencurian di wilayah Kabupaten Gowa. Ke duanya bahkan masuk dalam daftar pencarian orang Polsek Pallangga dalam kasus pencurian.

"Sudah beberapa kali kami mencuri, dan hasil curian kami jual ke situs jual-beli online Makassar Dagang," kata Rinto.

Sementara, Ahmad mengaku telah melakukan tindak kejahatan sebanyak lima kali di kompleks BTN Minasa Indah. 

"Saya sudah lima kali lakukan pencurian seorang diri, dan barang hasil curian dijual ke tempat penimbangan barang bekas," tuturnya.

Atas perbuatan mereka, para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP ancaman hukuman di atas tujuh tahun penjara.[]


Berita terkait
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.