Pencarian Jio, Bocah yang Hanyut di Aek Situmandi Tapanuli Utara Dihentikan

Setelah bekerja selama tiga hari, akhirnya pencarian terhadap Jio, bocah yang hanyut di DAS Batangtoru Aek Situmandi dihentikan.
Penggalian dinding tanggul bantaran sungai dengan alat berat jenis escavator, untuk mencari Jio, bocah sembilan tahun yang hanyut di DAS Btangtoru Aek Situmandi, Tapanuli Utara. (Foto: Tagar/Jumpa Manullang)

Tapanuli Utara, (Tagar 31/3/2019) - Setelah bekerja selama tiga hari, akhirnya pencarian terhadap Jio, bocah sembilan tahun yang hanyut di DAS Batangtoru Aek Situmandi, Desa Siraja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dihentikan.

Ratusan personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara dibantu TNI, Polri, dan Relawan sudah melakukan upaya maksimal pencarian terhadap Jio. Namun sampai hari ketiga, tak ada titik terang.

Upaya penyelaman ke dasar sungai dan penyisiran pinggiran sungai sepanjang lima kilometer sudah dilakukan. Juga dilakukan penggalian dinding tanggul bantaran sungai dengan alat berat jenis escavator, namun semuanya tak membuahkan hasil.

Penggalian dinding bantaran dan dasar sungai dilakukan karena adanya kemungkinan korban masuk ke rongga sisi tanggul dan perkiraan tertimbunnya jasad korban oleh lapisan pasir.

Jio (9) bocah malang, seorang pelajar kelas IV Sekolah Dasar Negeri Nomor 173112 Hutagalung, hanyut saat mandi di DAS Batang Toru Aek Situmandi, Desa Siraja Hutagalung, Kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (29/3) sore sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca Juga: Mencari Jio, Anak 9 Tahun Hanyut di Aek Situmandi Tapanuli Utara

Diwawancarai di lokasi penyisiran, Bonggas Pasaribu, Kepala BPBD Tapanuli Utara didampingi Irwan Hutabarat, Kepala Dinas Sosial Tapanuli Utara, dalam keterangan persnya kepada Wartawan menyebut pihaknya akhirnya menghentikan upaya pencarian.

"Atas pertimbangan teknis dengan upaya maksimal selama tiga hari tidak menemukan jasad, hari ini kita hentikan dan akan dibicarakan ke pihak keluarga," papar Bonggas.

BPBD Tapanuli UtaraTim BPBD Tapanuli Utara saat menyusuri DAS Batang Toru Aek Situmandi menggunakan perahu karet mencari jasad Jio, bocah 9 tahun yang hanyut Jumat lalu. (Foto: Tagar/Jumpa Manullang)

Atas kejadian memilukan itu, dia berharap kepada masyarakat agar selalu mengedepankan kewaspadaan di sepanjang  DAS Batangtoru Aek Situmandi.

"Kejadian ini sangat memilukan. Kami berharap kepada masyarakat jangan lagi mandi sembarangan di sungai apalagi anak anak. Dan kepada orangtua agar tetap mengimbau kepada anak cucu mereka untuk tidak mandi dan bermain di sepanjang DAS Batangtoru," harap Bonggas.

Baca Juga: Bocah 9 Tahun Hanyut Ditelan Aek Situmandi, Tapanuli Utara

Dengan dihentikannya pencarian pihak BPBD, Tokoh masyarakat setempat Dorgis Hutagalung kepada Tagar News mengatakan, upaya pembicaraan ke pihak keluarga agar diserahkan ke pihak gereja protestan untuk melakukan ritual pembacaan doa sakramen oleh rohaniawan Gereja GKPI.

"Ibadah pembacaan doa sakramen untuk korban Jio akan segera dilakukan setelah kita bicarakan dengan keluarga Jio (marga Hutagalung) bersama tokoh adat marga Hutagalung dan pengurus gereja malam ini," ungkap Dorgis Hutagalung.

Pantauan Tagar News di Desa Siraja Hutagalung pada pukul 18.17 WIB, BPBD, personil TNI/Polri dan kerumunan ratusan warga bergerak meninggalkan lokasi dengan wajah pasrah merelakan nyawa seorang Jio ditelan air sungai DAS Batangtoru Aek Situmandi. []


Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.