Penangkapan Djoko Tjandra Tak Terkait Calon Kapolri

Menurut IPW, kepolisian Malaysia yang punya peran dalam penangkapan Djoko Tjandra.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Lembaga pengamat polisi IPW berpendapat penangkapan buron hak tagih Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra tak terkait dengan bursa calon kapolri. Apalagi, kepolisian Malaysia punya andil dalam penangkapan Djoko Tjandra.

"IPW memberi apresiasi kepada Kepolisian Diraja Malaysia yang sudah mau mendengar aspirasi rakyat Indonesia dan membantu penangkapan Djoko Tjandra serta menyerahkan buronan kelas kakap itu kepada Polri," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulis kepada Tagar, Jakarta, Minggu, 2 Agustus 2020.

Setelah aparat Malaysia menangkap Djoko Tjandra, Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo terbang ke negeri jiran itu. Ia ke sana menjemput sang buron untuk dibawa pulang ke Tanah Air.

Berita Kabareskrim yang membawa pulang Djoko Tjandra itu kemudian dihubungkan dengan calon pengganti Idham Aziz. "Ada saja pihak-pihak yang mengkaitkannya dengan bursa calon Kapolri," ucap Neta.

Ada saja pihak yang mengkaitkannya dengan bursa calon Kapolri

Menurut IPW, pergantian Kapolri terbilang masih lama. Berdasarkan waktu pensiun, Jenderal Polisi Idham Aziz akan menaggalkan jabatannya sebagai Kapolri pada Januari 2021.

Ia percaya Presiden Jokowi telah memiliki kriteria kandidat pengganti Idham Aziz. Kriteria itu tak lepas dari situasi politik jelang suksesi Kapolri.

"Bagaimana pun calon kapolri yg akan diangkat Presiden tentu melihat situasi aktual politik saat itu dan proyeksi situasi ke depan, yang semuanya sangat tergantung pada insting politik presiden maupun hak prerogatif presiden," ujarnya.

Baca juga: Sigit Prabowo Dijagokan Ganti Kapolri Idham Aziz

Baca juga: Isu Agama Hambat Sigit Prabowo Jadi Calon Kapolri

Meski demikian, Neta tak menafikan potensi Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjadi kandidat Kapolri. Karirnya di lingkungan Istana sebagai ajudan Presiden Jokowi membuka peluang itu. 

"Sigit sangat berpotensi, apalagi sangat dekat dengan Jokowi," ujarnya kepada Tagar bulan lalu.

Sigit juga disebut masih berusia relatif lebih muda di antara delapan nama kandidat Kapolri versi IPW. Mantan ajudan Presiden Jokowi ini berusia 51 tahun atau memiliki 7 tahun sisa masa jabatan sebelum pensiun.

Dari delapan nama itu, Sigit dianggap berpotensi menyingkirkan kandidat lainnya sesama 'gang Solo'. Kategori 'gang Solo' yang dimaksud Neta ialah para kandidat kapolri versi IPW  yang pernah bertugas di kampung halaman Jokowi.

Di Solo, Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian (Bareskrim) ini pernah menjabat kepala Polresta Solo 2011. Sementara dua kandidat 'gang Solo' lainnya ialah Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi dan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana.[]

Berita terkait
Isu Agama Hambat Sigit Prabowo Jadi Calon Kapolri
Mantan ajudan Presiden Jokowi dijagokan menggantikan Kapolri Idham Aziz. Tapi isu agama mungkin akan menghambatnya.
Sigit Prabowo Dijagokan Ganti Kapolri Idham Aziz
Enam bulan sebelum Idham Aziz pensiun dari Kapolri, nama-nama kandidat penggantinya berhembus ke publik. Komjen Listyo Sigit Prabowo salah satunya.
Kapoksi NasDem Soroti Imigrasi Bantu Djoko Tjandra
Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) NasDem Komisi III DPR, Eva Yuliana meminta Bareskrim Polri mengusut pihak imigrasi yang membantu Djoko Tjandra.