Pemuda Hindu Gelar Lomba ‘Dharmagita’ Sumpah Pemuda

Lomba dharmagita merupakan lomba nyanyian keagamaan umat Hindu biasa digunakan mengiringi berbagai kegiatan keagamaan khususnya yang berhubungan dengan ritual.
TEATERIKAL HARI SUMPAH PEMUDA: Mahasiswa yang tergabung dalam UKM Seni dan Budaya Talas Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan aksi teatrikal memperingati Hari Sumpah Pemuda di Depan Kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/10). Aksi teatrikal tersebut sebagai bentuk ajakan agar generasi muda tidak terjerumus menjadi pecandu narkoba dan kriminal. (Foto: Ant/Yusran Uccang)

Singaraja, (Tagar 28/10/2017) – Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89, kalangan pemuda Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali, menggelar lomba "Utsawa Dharmagita".

"Lomba sebagai wujud nyata kepedulian pemuda terhadap eksistensi budaya dan agama Hindu yang menjadi penopang utama pariwisata di Pulau Dewata," kata Ketua Panitia Perlombaan I Putu Restu Aditya, di Kampus STAHN Mpu Kuturan, Sabtu (28/10).

Lomba dharmagita merupakan lomba nyanyian keagamaan umat Hindu biasa digunakan untuk mengiringi berbagai kegiatan keagamaan khususnya yang berhubungan dengan ritual.

Perlombaan dibagi dalam tiga kategori yakni lomba pembacaan sloka, palawakya, dan "nyurat" atau menulis lontar melibatkan total sebanyak 93 orang peserta. Jenis kegiatan tersebut sudah sangat minim dilakoni generasi muda zaman sekarang.

"Kami sebagai pemuda ingin mengajak teman dan saudara-saudara kami untuk mencintai budaya Bali sebagai daya tarik utama Pulau Dewata. Bali dikenal karena budayanya bukan yang lain," terang dia.

Sementara itu, Pembantu Ketua III STAH Negeri Mpu Kuturan, Gede Agung Jaya Suryawan MAg mengungkapkan bahwa momentum lomba sangatlah tepat karena satu rangkaian dengan peringatan hari sumpah pemuda yang juga serentak diperingati di seluruh wilayah tanah air.

Agung menilai pagelaran lomba merupakan wujud nyata komitmen kampus agama terbesar di Bali bagian utara tersebut terkait pelestarian budaya dan agama di era kekinian.

Selain itu, merupakan kesempatan para pemuda dalam berkreasi terkait kecintaannya terhadap budaya dan agama Hindu pada umumnya.

"Lomba juga sebagai wujud pelaksanaan ajeg Bali. Kami berharap kegiatan rutin tahunan ini dapat terus berlanjut dan dapat menginspirasi banyak anak muda untuk peduli terhadap budayanya sendiri," demikian paparnya. (ant/yps)

Berita terkait
0
Kesehatan dan Hak Reproduksi Adalah Hak Dasar
Membatasi akses aborsi tidak mencegah orang untuk melakukan aborsi, hal itu justru hanya membuatnya menjadi lebih berisiko mematikan