Bandung, (Tagar 7/11/2017) - Kendati 3 BUMD yaitu, PT TGR, PT Jawi dan PT Jasa Sarana tidak memberikan kontribusi berupa deviden yang besar kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemprov Jabar akan tetap memberikan suntikan dana kepada 3 BUMD yang berkinerja buruk tersebut melalui anggaran penyertaan modal daerah di APBD 2018. Hal ini mengingat dari fungsi penyertaan modal itu sendiri yaitu, menyehatkan, memperluas usahanya.
Menurut Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, pada RAPBD 2018 diproyeksikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan anggarannya untuk penyertaan modal Pemerintah Daerah kepada BUMD yaitu, PT BIJB yang menjadi prioritas. Termasuk diberikan juga kepada BUMD yang kurang baik kinerjanya yaitu, PT Jasa Sarana, PT Jawi dan PT TGR serta BUMD lainnya.
“Penyertaan modal di 2018 ada, tapi ini kan baru pembahasan yang jelas akan ada penambahan penyertaan modal. Detilnya belum tahu, tetapi diproyeksikan disesuikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah,” tuturnya saat ditemui di DPRD Jawa Barat, Selasa (7/11).
“Jadi, penyertaan modal itu dilakukan bukan saja untuk ekspansi ataupun untuk memperluas usahanya tapi juga untuk menyehatkan BUMD itu sendiri. Bagaimana bisa beroperasi atau melakukan ekspansi jika BUMD tidak sehat,” jelasnya. (fit)