Denpasar - Pemerintah telah mengumumkan satu pasien suspek virus corona nomor 25 telah dinyatakan meninggal dunia. Berdasarkan data pasien nomor 25 merupakan warga negara asing (WNA) dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanglah, Denpasar, Bali.
Sekretaris Daerah Bali Dewa Made Indra membenarkan pasien nomor 25 meninggal dunia di RSUD Sanglah, Denpasar, Bali. Dewa Made mengatakan pasien berusia 53 tahun itu selain dinyatakan positif Covid-19, juga didiagnosa menderita empat penyakit bawaan yaitu diabetes, hipertensi, hiperteroid, dan penyakit paru.
"Pasien yang terkonfirmasi meninggal di RSUD Sanglah juga memiliki 4 penyakit bawaan," ujarnya saat jumpa pers di Ruang Rapat Sekda Kantor Gubernur Bali, Rabu, 11 Maret 2020,
Meski demikian, Dewa Made mengimbau kepada warga untuk tenang dan tidak panik. Ia mengingatkan kepada warga untuk selalu ingat menerapkan pola hidup sehat sehingga dapat terhindar dari paparan virus covid19.
"Atas nama Pemprov Bali kami menyampaikan bela sungkawa mendalam terhadap keluarga pasien, semoga diberikan ketabahan. Dan untuk masyarakat Bali diimbau untuk tetap tenang, waspada dan selalu menerapkan pola hidup sehat sehingga dapat terhindar dari paparan covid19 tersebut," ujar Dewa Indra.
Dewa Made mengaku pemerintah sudah melaksanakan berbagai tindakan preventif terutama di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai agar Covid-19 tidak menyebar di Bali
"Sampai saat ini per tanggal 11 Maret 2020 jumlah komulatif pasien dalam pengawasan di RS yang ada di Bali sebanyak 48 orang. Dari 48 orang tersebut hasil dari tes swab di Jakarta, dinyatakan 38 orang negatif Covid19. Sedangkan 9 orang masih menunggu hasil lab, dan satu orang positif Covid-19," tuturnya.
Dewa Made mengungkapkan WNA positif virus corona tersebut masuk ke Bali pada tanggal 29 Februaari 2020. WNA tersebut baru merasakan demam pada 3 Maret 2020 dan dirawat di rumah sakit swasta di Bali. Mendapati gejala mirip virus corona, akhirnya pada 9 Maret 2020, pasien tersebut dirujuk ke RSUD Sanglah
"Dan pada tanggal 11 Maret dini hari pukul 02.45 WITA pasien tersebut meninggal dunia," ujarnya.
Meski telah diumumkan oleh pemerintah, ternyata Pemprov Bali belum menerima hasil laboratorium pasien tersebut.
Jasad WNA Covid-19 Dikremasi
Sementara itu, Dewa Made memastikan jasad WNA positif Covid-19 tersebut akan dikremasi di Pemakaman Mumbul, Badung, Bali. Kremasi dilakukan agar virus corona tidak menyebar ke masyarakat.
"Sesuai dengan prosedur penanganan penyakit menular karena virus, maka pihak keluarga pasien serta pemerintah memutuskan untuk mengkremasi jenasah di Pemakaman Mumbul-Badung pada pukul 12.30 Wita tadi siang," kata dia.
Setelah melakukan kremasi terhadap WNA tersebut, Pemprov Bali bersama Survailance Dinas Kesehatan Bali melakukan penyurusan terhadap sejumlah orang yang pernah kontak langsung dengan pasien.
Berdasarkan penyurusan, setidak 21 orang pernah kontak langsung dengan pasien saat turun di Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga dirawat di rumah sakit swasta.
“21 orang ini sudah dilakukan pengecekan oleh Dinkes dan sampai saat ini mereka semua dalam keadaan sehat. Mereka diisolasi dirumah masing-masing, tentunya mereka telah diberikan edukasi terkait pencegahan penularan virus tersebut," kata Dewa Indra. []