Sumedang - Pemerintah Kabupaten Sumedang saat ini tengah menyusun dan mematangkan skema untuk merelokasi warga terdampak longsor Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung.
Saat ini kami masih mematangkan dua skema relokasi tersebut, dan kami juga terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir memaparkan dua skema yang tengah dirembukkan tersebut. Skema pertama warga akan direlokasi secara terpusat dengan menyediakan lahan di Desa Tegalmanggung, Kecamatan Cimanggung. Skema kedua, Pemkab Sumedang akan berkolaborasi dengan Asosiasi Perumahan Nasional (Asprumnas) yang menyediakan Perumahan El Hago di daerah Cilembu, Kecamatan Pamulihan.
"Saat ini kami masih mematangkan dua skema relokasi tersebut, dan kami juga terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat," kata Dony saat meninjau Posko Pengungsian Satria Bumintara Gemilang (SBG), Jumat 22 Januari 2021.
Namun, kata Dony, biasanya dari pemerintah pusat akan membangunkan rumah.
"Ini yang mau kami matangkan dan meminta bantuan ke BPBD Provinsi, skema mana yang akan dipakai supaya bisa mempercepat relokasi warga terdampak," katanya.
Menurut dia jika skema yang dipilih membangun rumah dari awal, pasti akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Sebab harus ada pematangan lahan termasuk membangun fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum).
Sementara itu, warga Perum SBG yang terdampak longsor memilih satu skema relokasi yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Salah satu rarga Perum SBG, Ratnasih perempuan berusia 60 tahun, menyebutkan jika direlokasi ke Tegalmanggung, dirinya merasa khawatir terjadi longsor lagi. Karena lokasi tersebut merupakan daerah pegunungan seperti di Perum SBG, sehingga lokasinya pasti rawan longsor. []
Baca juga:
- Ikuti Perkembangan BMKG, BNPB Minta Korban Bencana Sumedang Waspada
- Longsor Sumedang, Berikut Tips Waspadai Bahaya Tanah Longsor
- Basarnas Fokus Cari 11 Korban Hilang Bencana Longsor Sumedang