6 Orang Korban Longsor Sumedang Kembali Ditemukan

Tindak lanjut berikutnya adalah rencana relokasi permanen untuk warga terdampak.
Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. (Foto: Tagar/Kantor SAR Bandung)

Bandung - Enam orang korban longsor di Cimanggung Kabupaten Sumedang, Senin, 18 Januari 2021 ditemukan, dalam keadaan meninggal. Sehingga menurut Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dani Ramdan, total korban meninggal yang sudah ditemukan berjumlah 36 orang, sementara yang masih dalam pencarian sebanyak 4 orang.

Hal itu diungkapkan Dani usai menghadiri rapat terbatas Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar di Makodam III Siliwangi, Senin, 18 Januari 2021. Menurutnya, pencarian masih akan terus dilanjutkan oleh tim gabungan.

"Kita masih fokus pencarian dan evakuasi korban, mudah-mudahan yang empat orang lagi secepatnya bisa ditemukan," katanya.

Dani menjelaskan, yang akan direlokasi sebanyak kurang lebih 353 unit rumah, karena daerahnya rawan terkena longsor.

Selain itu, BPBD dan tim gabungan saat ini juga terus memperhatikan pengungsi yang berada di 2 lokasi dengan suplay makanan dan layanan kesehatan.

"Ada dua lokasi pengungsian yaitu di gedung SD dan komplek SBG. Awalnya warga tidak mau diungsikan, sekarang tempat pengungsian penuh," ujarnya.

Kemudian menurut Dani, tindak lanjut berikutnya adalah rencana relokasi permanen untuk warga terdampak. Pihaknya dan Pemda Kabupaten Sumedang sedang mencari tempat relokasi di area yang dianggap lebih aman.

"Warga sudah bersedia direlokasi, tetapi untuk sementara saat ini diberi uang tunggu untuk menyewa rumah sambil menunggu proses penyediaan lahan dan pembangunan rumah selesai," ucapnya.

Dani menjelaskan, yang akan direlokasi sebanyak kurang lebih 353 unit rumah, karena daerahnya rawan terkena longsor.

Sementara itu, terkait dengan kabijakan penanganan kebencanaan di Jabar Dani menjelaskan saat ini kabupaten kota sedang menyiapkan dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) yang merupakan turunan dari Pergub Nomor 1 tahun 2020 tetang Kesiagaan Bencana di Jawa Barat, yang berupa blue print kesiagaan bencana Jabar.

"RPB itu nanti isinya merupakan rincian implementasi lebih rinci dari Pergub tersebut disesuaikan dengan kebutuhan daerah," tutur Dani.

RPB itu bentuknya menurut Dani bisa dalam bentuk Perda atau Peraturan Bupati/Wali Kota atau peraturan Kepala Daerah.

"Karena yang lebih tahu rinci soal keadaan daerah ya para kepala daerahnya sendiri kan, jadi nanti Pergub tentang kesiagaan bencana itu di-breakdown oleh daerah," kata Dani.

Baca juga: Longsor Sumedang, Berikut Tips Waspadai Bahaya Tanah Longsor
Baca juga: Basarnas Fokus Cari 11 Korban Hilang Bencana Longsor Sumedang

RPB itu tambah Dani merupakan dokumen wajib yang harus ada di daerah, sehingga semua aturan harus mengacu ke RPB.

"Seperti RPJMD, RTRW dan lain-lain harus mengacu kepada RPB, yang sebelumnya harus dimulai dengan pembuatan dokumen Kajian Resiko Bencana," ujar dia.

RPB itu ditargetkan selesai di semua daerah atau di 27 kabupaten kota pada tahun 2021. []

Berita terkait
28 Korban Meninggal Berhasil Ditemukan Pasca Longsor Sumedang
Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga korban meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat.
Atalia Kamil Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor Sumedang
Atalia Rdiwan kamil juga memberikan apresiasi kepada 100 relawan pramuka yang membantu penanganan bencana.
Kendala Pencarian Korban Longsor Sumedang
Dalam longsor susulan yang terjadi beberapa jam setelah longsor pertama, sejumlah warga serta petugas di lapangan juga turut menjadi korban jiwa.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.