TAGAR.id, Seoul, Korsel – Pemimpin oposisi utama Korea Selatan menyatakan harapan bagi diakhirinya “politik kebencian,” sewaktu ia meninggalkan rumah sakit sekitar sepekan setelah lehernya ditikam dalam sebuah serangan saat ia berkunjung ke kota di bagian tenggara, Busan.
Lee Jae-myung, Ketua Partai Demokrat yang beroposisi itu mengatakan, “Saya berharap insiden ini, yang mengejutkan kita semua, akan menjadi tonggak sejarah bagi diakhirinya politik kebencian dan politik konfrontasi serta kembalinya politik saling respek dan hidup berdampingan secara damai.”
Polisi Korea Selatan pada Rabu (10/1/2024) mengatakan bahwa tersangka bermaksud membunuh Lee untuk mencegah partainya yang berhaluan liberal meraih mayoritas dalam pemilihan umum mendatang.
Menurut kepala Kepolisian Metropolitan Busan Woo Cheol-Mun, tersangka mengatakan ia yakin bahwa hukuman bagi Lee dilakukan dengan tepat, karena persidangan atas kasus korupsi Lee telah ditunda. Tersangka memutuskan untuk membunuh Lee untuk mencegahnya berpotensi menjadi presiden dalam pemilihan mendatang. Selain itu, lanjut Woo, tersangka ingin menggagalkan aktivitas partainya Lee sehingga partai tersebut tidak meraih mayoritas kursi dalam pemilu tersebut.
Woo mengatakan tidak ada seorang pun yang bersekongkol dengan tersangka atau menghasut tersangka untuk melakukan tindak kejahatan itu, yang menyebabkan Lee berdarah dan terjatuh ke tanah
Setelah perawatan darurat, Lee menjalani operasi yang memerlukan jahitan untuk menutup lukanya.
Tersangka langsung ditangkap polisi di lokasi. (uh/ab)/voaindonesia.com/VOA. []