TAGAR.id - Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan pertahanan yang sangat jarang dilakukan di Seoul, ibu kota Korea Selatan pada Rabu (27/12/2023).
Lebih dari seribu anggota militer, polisi dan personel kegawatdaruratan bergabung dalam latihan yang mensimulasikan serangan oleh Korea Utara di Seoul. Pelatihan ini digelar setelah Korea Utara menggelar tes peluru kendali balistik antarbenua dan meluncurkan satelit mata-mata militernya yang pertama.
Wali Kota Seoul Oh Se-hoon menyebut serangan Hamas pada 7 Oktober di kota-kota di Israel, yang membunuh lebih dari 1200 orang.
Dia mengatakan bahwa peristiwa itu menunjukkan, kapasitas militer yang superior tidak bermakna banyak jika musuh sukses melakukan serangan yang tidak terduga sebelumnya.
“Ada pelajaran besar bagi kota ketika sistem pertahanan canggih kelas dunia milik Israel, tertekuk tidak berdaya di bawah serangan mendadak Hamas yang dipersenjatai dengan artileri konvensional dan langkah-langkah primitif,” kata dia.
Pelatihan pada Rabu (27/12/2023) menyimulasikan serangan terhadap fasilitas suplai air minum, stasiun jaringan telepon, dan koridor bawah tanah jaringan kabel komunikasi dan listrik.
Seoul hanya berjarak 24 mil dari perbatasan militer dengan Korea Utara. Oh menambahkan, bahwa dalam kondisi ini, ibu kota rentan terhadap sebuah serangan setiap waktu.
Pelatihan ini juga diselenggarakan satu hari setelah Korea Selatan mengenakan sanksi baru bagi delapan warga Korea Utara terkait program nuklir dan peluru kendali.
Negara tetangga itu sebelumnya pernah bertempur di laut dan salah satu pulau milik Korea Selatan telah dibom oleh Korea Utara. Namun belum pernah ada serangan langsung ke Seoul sejak akhir Perang Korea pada 1953. (ns/jm)/Reuters/voaindonesia.com. []