Jakarta- Perkumpulan Eksportir Komoditas Indonesia Tiongkok (PEKIT) menyambut positif dukungan pemerintah mendorong ekspor sarang burung walet. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, Indonesia mengalami peningkatan ekspor sarang burung walet.
Disparitas harga sangat tinggi, terutama SBW kotor dan bersih. Tidak semua harganya 25 juta.
“Kami di asosiasi sangat senang bila sarang burung walet disebut harta karun tersembunyi. Namun sebenarnya kami sudah lama ekspor ke manca negara, dan memang pasar SBW (Sarang Burung Walet) ke Tiongkok yang tertinggi,” ungkap Mulyanto, Ketua PEKIT di Jakarta, Selasa, 19 Januari 2021.
Mulyanto menjelaskaa, perjuangan ekspor SBW ke Tiongkok cukup keras, dan relatif berbeda dengan negara lainnya. Pasalnya, proses registrasi rumah walet hingga rumah processing secara ketat dikawal Kementerian Pertanian.
“Seluruh protokol kesehatan yang diminta negara Tiongkok harus dipenuhi sejak sebelum terbang. Proses karantina nya cukup panjang,” sebut Mulyanto.
Mulyanto, secara khusus meminta dukungan pemerintah agar mendorong kemudahan ekspor komoditas ini, baik dalam hal perijinan dalam negeri, maupun protokol kesehatannya.
Menurut Mulyanto, protokol yang diminta pemerintah Tiongkok cukup memberatkan bagi para calon eksportir baru, sehingga dirinya meminta pemerintah membantu negosiasi antar negara dapat dilakukan untuk mengurangi beban protokol kesehatan.
“Disparitas harga sangat tinggi, terutama SBW kotor dan bersih. Tidak semua harganya 25 juta, tapi nilai tersebut yang paling bagus memang,” tutrurnya.
PEKIT merupakan salah satu asosiasi eksportir yang secara rutin telah melakukan ekspor SBW. dan kedepannya mereka akan terus mendorong peningkatan ekspor komoditas ini.
- Baca juga : Mentan Syahrul: Ekspor Sarang Burung Walet Makin Diminati
- Baca juga : Tiongkok Borong Sarang Burung Walet Indonesia Rp 2,2 Triliun
Adapun saat ini, beberapa anggota PEKIT yang telah berhasil menembus pasar Tiongkok, antara lain: PT Ori Ginalnest Indonesia, PT Tong Heng Investment Indonesia, PT Anugerah Citra Walet Indonesia, PT Matra Adhiraya Nusantara, PT Organic Hans Jaya dan PT.Cempaka Mega Mandiri.
“Pemulihan ekonomi nasional dengan peningkatan ekspor sangat baik. Program Presiden kita dukung sebagai komunitas eksportir nasional,” tutup Mulyanto. []