Pemerintah Diingatkan Cepat Tanggap Atasi Konflik Papua

Pengamat politik NSI IndonesiaYandi Hermawandi mengingatkan pemerintah untuk cepat tanggap dalam mengatasi konflik di Papua.
Massa berjalan kaki menuju Kantor Gubernur Papua saat melakukan aksi di Jayapura, Senin, 19 Agustus 2019. (Foto: Antara/Gusti Tanati)

Jakarta - Pengamat politik Nation State Institute Indonesia (NSI Indonesia) Yandi Hermawandi mengingatkan pemerintah untuk cepat tanggap dalam mengatasi konflik di Papua. Jika dibiarkan terlalu lama, kemungkinan konflik berpotensi menjadi lebih besar.

"Jangan sampai berlarut-larut. Sebab jika lihat eskalasinya, berawal dari konflik horizontal antar warga di Jawa Timur, kemudian merembet ke Papua hingga saat ini menjadi konflik vertikal," ucap Yandi melalui pesan Whatsapp, Minggu, 1 September 2019 seperti dilansir dari Antara.

Baca juga: Mahfud MD: Dua Alasan Hukum Papua Tak Bisa Referendum

Menurutnya, untuk menggatasi konflik di Papua pemerintah mesti mengedepankan cara-cara damai. Karena mengatasi konflik di Papua itu, tidak bisa dilakukan dengan cara-cara represif.

"Jika cara represif dipakai, maka bisa jadi konflik akan semakin meluas," kata dia.

Jika cara represif dipakai, maka bisa jadi konflik akan semakin meluas.

Pernyataan Yandi mengacu berdasarkan data yang dihimpun oleh NSI Indonesia. Dalam temuannya, salah satu akar konflik di Papua adalah akibat adanya tindakan represif terhadap masyarakat Papua.

Tindakan represif itu pun menurut dia tidak berlangsung secara singkat atau baru berlangsung sekarang.

"Ini berlangsung sejak zaman Orde Baru," tuturnya. []

Berita terkait
Begini Cara Atasi Konflik Papua Menurut Amien Rais
Menurut Amin Rais, Konflik Papua harus ditangani dengan pendekatan hati dan kemanusiaan. Yakni duduk bersama para tokoh dan perusuh.
Polisi Tetapkan 28 Tersangka Kasus Kerusuhan di Papua
Sebanyak 28 orang ditetapkan sebagai tersangka terkait aksi demonstrasi yang berakhir kerusuhan di Jayapura, Papua.
Bara JP: Papua, Lihatlah Presiden Jokowi
Dalam sejarah presiden di Indonesia, belum ada presiden yang paling memberikan perhatian ke Papua selain Presiden Jokowi
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi