Pemenang Sayembara Revitalisasi Monas Curhat di DPRD

Deddy Wahjudi, dosen ITB, Pemenang sayembara desain revitalisasi Monumen Nasional (Monas), curhat di DPRD DKI Jakarta.
Proses revitalisasi yang dilaksanakan di area Plaza Selatan sudah mulai terlihat prosesnya. Namun 190 pohon harus dibabat dan diratakan dengan tanah akibat proyek ini. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Pemenang sayembara desain revitalisasi Monumen Nasional (Monas), Deddy Wahjudi curhat di DPRD DKI Jakarta. Dia menyesalkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tidak melibatkannya dalam pengembangan desain revitalisasi pada akhir tahun 2019, atau sebelum polemik penebangan pohon disorot publik.

“Pada tahapan pengembangan, desain kami tidak berada di sana,” kata Deddy dalam rapat Komisi D DPRD DKI, Jakarta, Rabu, 12 Februari 2020.

Jika konsep itu menabrak pohon, apa yang seharusnya diputuskan. Kalau dalam konsep kita lihat masih dapat dipertahankan, ya kita pertahankan

Padahal, pengembangan desain menentukan pilihan pohon, material, perkerasan hingga conblock. Namun, di sisi lain desain yang dia berikan kepada Pemprov DKI mengusung spirit konservasi.

“Melihat yang (revitalisasi) kamarin, kami memang tidak berada di sana. Padahal pada tahapan selanjutnya ada konsep perlu dilakukan cukup cermat,” ujar dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Deddy mengatakan konsep yang perlu dikawal usai sayembara akan lebih detail. Di antaranya, pemetaaan area, pengukuran titik pohon dan beberapa hal vital lain di lapangan yang mungkin bisa menjadi dasar pengembangan desain.

Baca juga: Soal Pohon Monas, Anies Baswedan Lempar Tangan

Deddy WahjudiPemenang sayembara desain revitalisasi Monas, Deddy Wahjudi di DPRD DKI Jakarta. (foto: Tagar/Edy Syarif).

“Jika konsep itu menabrak pohon, apa yang seharusnya diputuskan. Kalau dalam konsep kita lihat masih dapat dipertahankan, ya kita pertahankan,” tuturnya.

Awalnya, arsitek lulusan Universitas Chiba Jepang ini ikut serta dalam sayembara Monas pada tahun 2018. Pada pengumuman awal tahun 2019, dia keluar sebagai juara satu.

Setelah itu, dirinya sempat berdiskusi dengan para juri. Namun, sejak Mei 2019 hingga akhir tahun 2019, Deddy tidak lagi dilibatkan.

Dia mengakui, pelibatan pemenang sayembara dalam pengembangan desain belum diatur di Indonesia. Oleh karena itu, dia menyerukan pelibatan pemenang sayembara pada pengembangan desain, hingga proyek selesai dalam sebuah produk hukum.

“Mungkin melalui forum ini kita mohonkan apa yang kami menangkan seyogianya menjadi tanggung jawab kami untuk menemani hingga nanti revitalisasi selesai,” ujarnya.

Baca juga: Anies Baswedan Klaim Revitalisasi Monas Berlanjut

Selain kepada DPRD DKI, dia juga telah menyampaikan permohonan ini kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Dia mengaku menyampaikan itu ketika menghadiri rapat Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka.

“Sebetulnya ini PR (pekerjaan rumah) kita semua bukan hanya Pemprov DKI, tapi juga Pemerintah Indonesia, yaitu bagaimana diatur sehingga pemenang sayembara itu secara kontraktual bisa dilibatkan,” katanya.

Menurut Deddy, Pemprov DKI sudah memiliki keinginan yang baik. Dia bilang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengungkapkan keinginan agar gambarnya diwujudkan dalam revitalisasi.

“Pak Anies sendiri waktu kami diumumkan (sebagai pemenang), beliau ingin mengimplementasikan hasil sayembara ini. Itu sebuah yang baik menurut aku,” ujarnya. []

Berita terkait
Restu Didapat, Jalur Balap Formula E Monas Digarap
Pemprov DKI Jakarta mulai bergerak mempersiapkan jalur balap Formula E di kawasan Monas setelah restu dikantongi.
Kata DPRD DKI Mengenai Formula E di Monas
DPRD DKI menyambut positif keluarnya izin Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka untuk balapan Formula E di area Monumen Nasional (Monas).
4 Syarat Anies Dapat Restu Gelar Formula E di Monas
Izin terkait rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar balap Formula E dapat dikantongi asal 4 syarat terpenuhi.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi