Padang Panjang - Rinaldi, 50 tahun, anak yang membunuh ayah kandungnya dengan parang di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, masih menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) HB Saanin Padang.
Selama menjalani proses itu, pelaku mampu berkomunikasi dengan baik dan nyambung jika diajak bicara.
Hingga kini, polisi masih menunggu hasil observasi dokter terkait kejiwaan Rinaldi yang tega menghabisi nyawa ayah kandungnya, Anas, 86 tahun, di Nagari Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar, Senin 13 Januari 2020 lalu.
"Belum bisa memastikan kejiwaan pelaku. Kami masih menunggu laporan tim dokter kejiwaan dan itu bagian dari proses penyidikan pihak kepolisian," kata Kasat Reskrim Polres Padang Panjang, AKP Hidup Mulia kepada Tagar, Selasa 28 Januari 2020.
Selama menjalani observasi, lanjutnya, Rinaldi dikawal langsung oleh polisi. Selain untuk berjaga-jaga agar tidak kabur, pengawalan juga untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait kondisi pelaku.
"Selama menjalani proses itu, pelaku mampu berkomunikasi dengan baik dan nyambung jika diajak bicara," katanya.
Dengan begitu, gelar perkara kasus ini juga akan dilakukan setelah tim dokter memberi tahu kondisi pasti kejiwaan Rinaldi. Laporan tim medis akan menjadi penentu kasus ini dilanjutkan atau tidak.
"Kalau ada gangguan jiwa, tentu proses hukumnya tidak bisa diteruskan," katanya.
Peristiwa anak bunuh ayah yang menggemparkan warga Jorong Bintungan, Nagari Panyalaian, Kabupaten Tanah Datar, itu terjadi Senin 13 Januari 2020, sekitar pukul 14.00 WIB.
Seorang bernama Anas, 86 tahun, ditemukan tewas bersimbah darah di kediaman. Lelaki lanjut usia (lansia) itu diduga kuat mati akibat dibunuh anaknya, Rinaldi, 50 tahun. []