Pembuat Lelucon Virus Corona Tidak Punya Empati

Wabah virus corona yang menyebar dari kota Wuhan, China mengundang berbagai respons dari warganet. Ada sebagian yang membuat meme atau lelucon.
Virus Corona. (Foto: Antara/HO)

Jakarta - Wabah virus corona yang menyebar dari kota Wuhan, China mengundang berbagai respons dari warganet. Beberapa menunjukkan rasa prihatin tapi yang miris ada beberapa yang menjadikan peristiwa virus corona sebagai bahan lelucon.

Seperti yang dilakukan komika Indonesia Coki Pardede, yang menuliskan pada akun Twitter pribadinya, pada 25 Januari 2020, sebuah lelucon tentang peristiwa virus corona di China.

"Gong Xi Fa Cai !! Apakah di tiongkok pas angpao di buka isi nya Virus Corona?," tulisnya dalam akun @pardedereza, dikutip Tagar, Minggu, 2 Februari 2020.

Menanggapi hal tersebut, pengamat media sosial dari Komunikonten Hariqo Wibawa Satria, mengatakan dalam akun Twitter-nya, @hariqo, bahwa orang-orang yang menyebarkan meme dan menjadikan musibah sebagai lelucon, sangat tidak beradab dan tidak memiliki jiwa kemanusiaan.

"Sebuah negara warganya banyak yang meninggal, keluarganya berduka, dunia ketakutan. Mengapa masih ada yang menyebar meme meledek, mensyukuri, melaknat, bahkan bikin pengumuman dengan bahasa mandarin untuk lucu-lucuan. Dimana kemanusiaan yang adil dan beradab. Dimana Pancasilanya?," tulis Hariqo di akun Twitter-nya,

Tidak hanya itu, Hariqo dalam kicauannya turut mengomentari mengenai orang-orang yang menyebarkan ujaran kebencian yang dikaitkan dengan musibah virus corona. Dia menjelaskan bahwa virus ujaran kebencian lebih berbahaya daripada virus corona.

"Virus kebencian lebih berbahaya dari Virus Corona. Hanya karena satu berita, diantara kita langsung menyimpulkan 'ini karena mereka makan sup kelelawar & ular yang haram, makanya dilaknat'. Padahal banyak info lain. Musibah apapun; banjir, gempa, utamakanlah empati pada korban," tulisnya pada 25 Januari 2020.

Novel coronavirus 2019 (2019-nCoV) atau yang dikenal dengan virus corona sudah menyebar ke lebih dari 25 negara, dengan jumlah yang terjangkit sebanyak 11.944 orang dan jumlah korban meninggal sebanyak 259 orang di seluruh dunia.

Bahkan, pemerintah Indonesia telah melakukan evakuasi terhadap 245 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, Hubei, China pada Sabtu 1 Februari 2020. 

Nantinya, seluruh WNI tersebut akan melalui proses karantina di wilayah Natuna, Kepulauan Riau. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir potensi penyebaran virus corona yang mungkin bisa saja terbawa dari China. []

Berita terkait
245 WNI di China Menunggu Jemputan dari Tanah Air
Mereka berkumpul di Bandara International Tianhe, Wuhan, Hubei, China, menunggu jemputan dari Tanah Air menggunakan pesawat Batik Air.
Jokowi: Penjemputan WNI di China Misi Mulia
Presiden Jokowi mengatakan evakuasi untuk menjemput WNI di China terkait virus corona merupakan misi yang sangat mulia.
Evakuasi WNI di China Gunakan Batik Air Bukan Garuda
Evakuasi WNI dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, menggunakan maskapai Batik Air bukan Garuda Indonesia.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.