Pembawa Anjing Masuk Masjid Idap Skizofrenia, Apa itu?

Viral wanita bawa anjing masuk masjid di Bogor, memasuki tahap baru. Wanita itu mengidap skizofrenia. Apa itu skizofrenia?
John Nash, ahli matematika dunia dari Princeton University, yang menderita Skizofrenia. (Foto: 2dsuite.com)

Jakarta - Video viral di media sosial tentang wanita membawa anjing masuk Masjid Al Munawaroh, Kawasan Sentul City, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Minggu petang, memasuki tahap baru. Menurut hasil pemeriksaan, wanita itu mengidap skizofrenia. Apa itu skizofrenia? 

Menurut Wikipedia, Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Pada umumnya, penderita mengalami halusinasi pendengaran, paranoid ganjil, atau cara berbicara dan berpikir yang kacau, dan disertai dengan disfungsi sosial. 

Gangguan jiwa ini sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, neurobiologi, serta kondisi psikologis, dan proses sosial. Gejalanya sering tampak pada akhir masa remaja, yaitu antara usia 16 sampai 30 tahun. Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO/World Health Organisation), penyakit ini diidap oleh lebih dari 21 juta orang dari berbagai belahan dunia. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2013, satu dari 1000 orang Indonesia terdiagnosis skizofrenia.

Gejala Skizofrenia 

Gejala skizofrenia berbeda-beda. Penelitian American Psychiatric Association menyatakan penderita gangguan jiwa jenis ini tidak dapat membedakan antara pengalaman nyata dan tidak nyata. Berikut ini gejalanya 

- Gejala psikotik positif berupa halusinasi, seperti mendengar suara, dan delusi paranoid. 

- Gejala negatif berupa penurunan kemampuan bicara, merencanakan, dan mengekspresikan emosi. 

- Gejala disorganisasi berupa kacau berpikir dan berbicara. 

- Gangguan kognisi berupa gangguan konsentrasi dan memori. 

Pengobatan Skizofrenia 

Ahli kesehatan jiwa menyatakan kalau penderita skizofrenia bisa tidak perlu mengonsumsi obat dalam jangka panjang bila gejalanya terdeteksi lebih awal. Salah satu obat yang digunakan adalah seroquel yang berupa obat antipsikotik

Selain obat, penderita skizofrenia juga memerlukan terapi psikososial, misalnya pemberian bekal keterampilan agar ia siap kembali bergabung dengan masyarakat.

Fakta-Fakta Mengenai Skizofrenia

Berikut ini beberapa fakta tentang skizofrenia, yaitu

1. Dapat Disembuhkan

Meskipun sampai saat ini belum ditemukan obatnya, nyatanya skizofrenia bisa diobati. Beberapa terapi psikososial yang bisa digunakan untuk pengobatan ini adalah terapi keluarga, pengobatan komunitas asertif, dukungan pekerjaan, remediasi kognitif, pelatihan keterampilan, pengaturan berat badan, dan lain-lain.

2. Tidak Hanya Berhalusinasi

Ternyata halusinasi bukan satu-satunya gejala skizofrenia. Gejala lain dari penyakit ini adalah delusi, yang artinya memegang teguh keyakinan salah.

3. Tidak Berbahaya bagi Masyarakat

Penderita skizofrenia biasanya diasingkan atau bahkan dipasung. Pasalnya, ada anggapan kalau skizofrenia itu berbahaya. Sebuah studi menunjukkan kalau seorang skizofrenia yang mendapatkan pengobatan medis tidak akan berbahaya, kecuali jika pasien itu dibatasi pengobatannya atau ditelantarkan.

4. Bukan Kepribadian Ganda

Skizofrenia bukan kepribadian ganda atau gangguan disosiatif. Penderita skizofrenia biasanya sulit membedakan dunia nyata dengan dunia khayalan. Sedangkan orang berkepribadian ganda punya dua atau lebih kepribadian berbeda, dan setiap kepribadian secara bergantian mengambil alih individu orang itu.

5. Bukan Faktor KDRT

Skizofrenia adalah gangguan mental disebabkan beragam faktor, yaitu genetik, trauma, dan lingkungan. Kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) tidak menyebabkan anggota keluarga mengalami skizofrenia.

6. Bukan Penyakit Genetik

Meskipun genetik memiliki peran pada penyakit ini, tapi bukan faktor utama. Jika salah satu orangtua mengidap skizofrenia, risiko penyakit ini menurun hanya sekitar 10%. Risiko itu semakin meningkat jika semakin banyak anggota keluarga yang mengidap skizofrenia.

7. Bisa Produktif 

Penderita skizofrenia biasanya diremehkan, seperti tidak cerdas, tidak akan mendapatkan pekerjaan, dan lain-lain. Meskipun skizofrenia kesulitan berpikir, bukan berarti tidak cerdas. Dengan pengobatan yang tepat, banyak pasien skizofrenia bisa produktif dan mendapatkan pekerjaan sesuai kemampuan dan keterampilan. []

Baca juga:

Berita terkait