Jakarta - Peristiwa yang terjadi di Dusun Lewonu, Desa Lembantonga, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang menewaskan satu keluarga, merupakan kekerasan murni dan tidak ada kaitan dengan persekusi agama.
Meski demikian Perseketuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Gereja Bala Keselamatan mengapresiasi upaya pemerintah bersama aparat TNI dan Polri, dalam menangani kejadian di daerah tersebut dengan melakukan pencarian para pelaku teror.
"Penyerangan oleh orang yang tidak dikenal yang mengakibatkan korban meninggal empat orang, serta terjadinya pembakaran enam rumah warga, dan satu rumah ibadah Gereja Bala Keselamatan adalah tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima. Peristiwa ini adalah tindakan kekerasan murni dan tidak ada kaitannya dengan religious persecution atau persekusi agama," demikian pernyataan bersama PGI dan Bala Keselamatan diterima Tagar, Jumat, 4 Desember 2020.
Disebutkan, PGI dan Bala Keselamatan mengapresiasi upaya dan rencana pemerintah bersama aparat TNI dan Polri, dalam menangani kejadian, dan melakukan pencarian para pelaku teror, serta merehabilitasi para keluarga korban, dan warga yang terdampak.
Baca juga: PGI Kutuk Aksi Pembunuhan dan Pembakaran Rumah Warga Sulteng
Diapresiasi pula para pihak yang memberi perhatian, dan bantuan kepada keluarga korban, dan warga Dusun Lewonu lainnya.
PGI dan Bala Keselamatan meminta agar kejadian dan situasi warga Lewonu, agar tidak dieksploitasi untuk kepentingan-kepentingan sepihak, dan tidak bertanggung jawab.
Duka warga Bala Keselamatan dan Dusun Lewonu adalah juga duka gereja-gereja di Indonesia
"Potensi gesekan sosial dan ketidakamanan akibat berbagai bantuan yang diterima oleh keluarga korban harus diantisipasi, demikian pula keamanan masyarakat Lembantongoa pascapenyerangan hendaknya terus menjadi prioritas pemerintah melalui TNI-Polri," demikian bagian pernyataan bersama yang dikirimkan Humas PGI Philip Situmorang.
Diketahui, Majelis Pekerja Harian PGI diwakili Pdt Jimmy Sormin dan Pimpinan Bala Keselamatan di Indonesia, Kolonel Yusak Tampai melakukan kunjungan langsung ke lokasi kejadian pada Rabu, 2 Desember 2020.
Baca juga: Bala Keselamatan Pastikan Satu Bangunan Gereja di Sigi Dibakar
Disebut, ini merupakan kunjungan pastoral terhadap anggota keluarga korban, dan warga masyarakat terdampak aksi sadis terorisme yang terjadi pada 27 November 2020 lalu.
Saat melakukan kunjungan ke lokasi, Kolonel Yusak dan Pdt Jimmy sempat berkoordinasi dengan Kapolda Sulawesi Tengah serta tim gabungan TNI dan Polri yang sedang mengamankan lokasi kejadian, dan memburu para pelaku teror.
Selepas mengunjungi lokasi kejadian, rombongan melakukan kunjungan pastoral ke para keluarga korban, dan warga Dusun Lewonu yang diungsikan di Desa Lembantongoa.
Kondisi keluarga korban dan warga sangat trauma, dan tidak ingin kembali ke rumah mereka di Dusun Lewonu.
Baca juga: Pembantaian Warga Sigi, Ini Pernyataan Gereja Bala Keselamatan
Di sana para pendeta ini memberi penguatan kepada para keluarga korban dan warga melalui doa dan sapaan.
Kolonel Yusak menyampaikan rasa duka mendalam mewakili keluarga besar Bala Keselamatan Indonesia maupun internasional.
Ia pun menekankan bahwa Bala Keselamatan akan terus mengawal proses pemulihan, serta bertanggung jawab hingga mereka mendapat tempat tinggal yang baru dan kehidupan yang lebih baik.
Pdt Jimmy juga menyampaikan bela rasa dari MPH-PGI bahkan gereja-gereja anggota PGI di seluruh Indonesia yang turut mendoakan sejak diinformasikannya kejadian tersebut.
Baca juga: Satgas Tinombala Terus Buru Mujahidin Indonesia Timur
"Duka warga Bala Keselamatan dan Dusun Lewonu adalah juga duka gereja-gereja di Indonesia," kata Pdt Jimmy.[]