Singkil - Para peserta lomba panjat pinang di Dusun Pendidikan, Desa Pulo Sarok, Aceh Singkil, Aceh, gagal mencapai ujung pohon pinang untuk meraih berbagai hadiah.
Hingga waktu senja tiba, para kelompok peserta panjat pinang memutar otak untuk bisa mencapai puncak yang licin. Karena pohon pinang yang tepancang masih cukup tinggi untuk diraih, kendati para peserta berjinjit kokoh di bahu-bahu temannya.
Berjuang hingga malam, karena tak seorang pun sampai puncak untuk mengambil hadiah yang bergelantungan, panitia memutuskan pohon pinang direbahkan. Hadiahnya dibagi-bagi.
Aulia, salah seorang peserta lomba panjat pinang mengaku dirinya bersama teman-teman baru kali ini gagal memburu hadiah di puncak batang pinang yang terpancang vertikal sepanjang tujuh meter.
"Perlombaan membutuhkan kekuatan dan kekompakan sudah kami upayakan. Namun kami berulang-ulang terpeleset ke bawah dan ngos-ngosan. Sebab tenaga juga banyak terkuras saat ikuti permainan tarik tambang sebelumnya," ungkapnya mencari alasan.
Panitia juga merasa prihatin, melihat kelelahan kami
Hingga waktu menjelang waktu Isya sekitar pukul 20.00 WIB, para peserta gagal ini dipersilakan panitia, untuk merebahkan batang yang terpancang itu.
"Kami mendapat perintah dari panitia, untuk merebahkan batang pinang, dan hadiahnya dibagi dengan peserta karena panitia juga merasa prihatin, melihat kelelahan kami," ungkapnya sembari kekeh.
Perlombaan panjat pinang yang dilaksanakan panitia, adalah salah satu rangkaian acara untuk memeriahkan HUT ke-74 RI. Kendati rada terlambat, namun suasana kemerdekaan masih terasa bagi warga Dusun Pendidikan.
Acara perlombaan dimulai sejak pagi, yakni lomba lari karung, lomba makan kerupuk, lomba lari sendok, tarik tambang dan diakhiri lomba panjat pinang menjelang petang.
Pantauan Tagar, penonton pada saat itu terlihat ramai yang didominasi remaja dan anak-anak, bahkan para pedagang jajanan juga ikut meramaikan suasana.[]