Medan - Polda Sumatera Utara bersama dengan Polrestabes Medan melakukan penyelidikan dan pemeriksaan secara intensif atas meledaknya bom di Markas Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Kecamatan Medan Timur, Rabu 13 November 2019.
Selain itu, mereka juga memperkuat pengamanan di seputaran kantor Polrestabes Medan yang dipimpin Kombes Pol Dadang Hartanto. Terlihat di beberapa sudut kantor, ada tim dari Inafis dan Laboratorium Forensik Polda Sumatera Utara.
Atas kebijakan dari pimpinan, pintu masuk Mapolrestabes Medan juga terlihat ditutup. Potongan tubuh pelaku bom bunuh diri juga telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, lokasi masih terlihat diberi garis polisi. Selain itu, sejumlah kegiatan pelayanan terhadap masyarakat juga ditutup sementara, termasuk penerbitan SKCK.
Sementara kantor ditutup, belum tahu sampai kapan baru dibuka
"Iya, Bang, saya rencananya mau urus SKCK, tapi karena ada peristiwa bom ini, sementara kantor ditutup, belum tahu sampai kapan baru dibuka," kata Indra, lelaki berusia 24 tahun, warga Kota Medan.
Informasi diterima Tagar, kejadian ledakan dahsyat itu terjadi sekitar pukul 08.45 WIB, bom dibawa oleh dua orang yang menggunakan jaket ojek online.
Awalnya mereka masuk melalui pintu masuk, di situ ada beberapa personel dari kepolisian yang berjaga. Lalu pelaku masuk dengan santainya dan beberapa detik melangkah. Kedua orang itu meledak. Bahkan puing-puing bagian tubuh mereka berserakan.
Akibat dari kejadian itu, ada beberapa personel yang mengalami luka, di antaranya bagian tangan dan tubuhnya. Sementara ini, diketahui bahwa pelaku yang meledakkan dirinya meninggal dunia.
Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara, AKBP M.P Nainggolan ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian ledakan di Mapolrestabes Medan.
"Iya sampai saat ini, petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku yang diduga meledakkan diri itu kondisinya diketahui meninggal dunia, kasus ini masih ditangani pihak kepolisian," ucap Nainggolan.[]
