Makassar - PSM Makassar memiliki problem tak pernah menang di laga tandang selama kompetisi Liga 1 2019 saat ditangani pelatih Darije Kalezic. Ini yang pekerjaan rumah yang diharapkan bisa dituntaskan pelatih anyar Bojan Hodak. Dirinya harus mendapatkan solusi agar PSM bisa bersaing di papan atas liga.
PSM memiliki rekor buruk di sepanjang musim lalu. Dari 34 pertandingan Liga 1, tidak ada satu pun tim Juku Eja berhasil meraih poin penuh saat bertandang ke markas lawan.
Mereka hanya meraih dua kali imbang dan selebihnya menelan kekalahan setiap menjalani laga tandang. Bahkan di laga pamungkas liga di kandang lawan, PSM dipaksa menyerah 52 oleh Persib Bandung.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari sumber permasalahan. Kalau problemnya soal mentalitas, kami akan berbicara kepada pemain
Tak pernah menang di luar kandang menjadikan juara Piala Indonesia ini gagal menembus papan atas di klasemen akhir. Tim lebih banyak berkutat di papan tengah liga.
Problem itu yang harus dituntaskan pelatih anyar PSM saat menghadapi kompetisi musim 2020. Hodak harus secepat mungkin mencari sumber permasalahan tersebut.
"Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari sumber permasalahan. Kalau problemnya soal mentalitas, kami akan berbicara kepada pemain," kata Hodak.
"Pemain butuh support dan hanya pemain sendiri yang bisa bangkitkan mentalitas mereka. Namun kedekatan emosional itu sangat penting," ujarnya.
Menurut dia problem itu harus dipecahkan karena tim bakal melakoni banyak pertandingan. Mereka tidak hanya berlaga di kompetisi domestik tetapi juga kembali tampil di Piala AFC. Pelatih Hodak pun membutuhkan skuat yang besar untuk menghadapi laga-laga yang akan dihadapi.
"Kalau di Piala AFC ada 8 pertandingan, ini berarti sudah hampir 50 pertandingan yang dijalani PSM. Belum lagi pertandingan pramusim atau uji coba yang kami jalani," kata pelath berkewarganegaraan Kroasia ini.
"Total ada sekitar 60 pertandingan yang akan kami jalani. Jadi, saya membutuhkan skuat yang besar dan kami masih mencari tambahan pemain lagi," tuturnya.
Mantan pelatih tim nasional Malaysia U-19 ini juga menginginkan pemain bisa menempati dua atau tiga posisi. Menurutnya ini sudah menjadi kebutuhan tim. Dia pun bisa merotasi pemain saat yang lain terpaksa absen karena cedera atau akumulasi kartu.
"Jadi kami mempunyai pemain yang bisa bermain minimal di dua posisi. Namun setelah melihat tim ini, kami memiliki paling tidak ada pemain yang bisa dimainkan di banyak posisi. Saya tak ingin tim mengalami kekurangan pemain karena ada yang absen," ujarnya lagi.
Menurutnya kehadiran Lopes sangat penting karena dia pernah bermain di Malaysia. Ini menjadikan dia memahami sepak bola Asia. Hanya, Hodak menghadapi masalah waktu yang mepet sehingga klub harus bergerak cepat melakukan perekrutan pemain. Beruntung, PSM mampu menggaet penyerang asal Brasil, Giancarlo Lopes.
Menurutnya kehadiran Lopes sangat penting karena dia pernah bermain di Malaysia. Ini menjadikan dia memahami sepak bola Asia.
"Lopes sudah mengetahui sepak bola di Asia dan pernah bermain di liga Malaysia. Dia juga tak sulit beradaptasi dengan cuaca di sini. Paling tidak dia sudah tahu tentang sepak bola Asia," kata Hodak menjelaskan.
Selain Lopes, PSM mendatangkan kiper Miswar Saputra, Osas Saha, Ahmad Agung dan Leo Guntara. Pelatih optimistis mereka bisa menyatu dengan pemain lama. []
