Pelapor Khusus PBB Sebut Situasi HAM di Iran Suram

Situasi hak asasi manusia (HAM) di Iran ditandai dengan “pelanggaran paling mengerikan dan impunitas yang terus berlanjut"
Javaid Rehman, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Iran, memberikan pengarahan kepada wartawan di markas besar PBB di New York, 24 Oktober 2018 (Foto: voaindonesia.com - Courtesy: E. Schneider/UN)

Jakarta – Situasi hak asasi manusia (HAM) di Iran ditandai dengan “pelanggaran paling mengerikan dan impunitas yang terus berlanjut.” Hal ini dikatakan oleh seorang pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, hari Selasa, 9 Maret 2021.

Javaid Rehman, pelapor khusus PBB tentang situasi hak asasi manusia di Iran, membuat pernyataan tersebut ketika dia menyampaikan laporan kepada Dewan Hak Asasi Manusia badan global itu.

Rehman mengatakan kegagalan Iran dalam tanggapannya terhadap pandemi telah “memperburuk dampaknya,” dan menyebabkan lebih dari 60 ribu orang tewas –jumlah kematian tertinggi di Timur Tengah.

Warga IranIlustrasi: Potret wanita muda Iran. (Foto: Tagar/Getty Images)

Dia juga mengutuk pemerintah Iran atas penahanan jurnalis, pekerja LSM dan aktivis hak-hak perempuan.

Pelapor khusus itu menyerukan agar sanksi terhadap Iran diringankan untuk memfasilitasi impor peralatan medis yang sangat dibutuhkan, tetapi menyatakan bahwa Iran telah gagal menegakkan hak asasi manusia.

Sebagai tanggapan, Duta Besar Iran untuk PBB di Jenewa, Esmaeil Baghaei Hamaneh, mengecam debat tersebut sebagai “panggung untuk melancarkan kampanye retorik melawan Iran, dengan kedok hak asasi manusia.” (lt/ps)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Minoritas Bahai di Iran Alami Persekusi Sistematis
Persekusi rerhadap minoritas Bahai di Iran dilakukan secara sistematis, selama ini keberadaan Bahai di Iran dianggap nista
Amerika Siap Bicara Dengan Iran Soal Kesepakatan Nuklir 2015
Jubir Deplu AS sebut Presiden Joe Biden siap bicara dengan Iran terkait dengan langkah Biden untuk kembalinya Amerika ke kesepakatan nuklir 2015
Sanksi Amerika Serikat Hambat Akses Iran Dapat Vaksin Corona
Presiden Iran, Hassan Rouhani, katakan sanksi AS persulit Iran beli obat-obatan dan pasokan kesehatan dari luar negeri termasuk vaksin virus corona