Surabaya - Tim Sub Direktorat Unit Kejahatan dan Kekerasan Kepolisian Daerah Jawa Timur menembak mati seorang pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) berisinial SH, 20 tahun di Pasuruan, Jawa Timur. Ternyata SH adalah pelaku pembunuhan terhadap seorang anggota TNI Bintara Pembina Desa (Babinsa) pada 24 September 2019 lalu di Probolinggo.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan tersangka SH yang dibawa di kamar jenazah RSU dr Soetomo pagi tadi adalah pelaku pembacokan anggota TNI Babinsa di Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, September 2019 lalu.
HK kami tangkap terlebih dahulu pada Jumat lalu, keduanya tewas saat penangkapan karena melempar dengan bondet (bom ikan) yang dirakit oleh tersangka ke arah petugas.
"Jadi salah satu korbannya adalah anggota TNI Babinsa, pelaku ini jaringan pelaku pencurian dengan kekerasan atau curas," kata Truno di Mapolda Jatim, Senin 22 Juni 2020.
Truno menjelaskan SH tak sendirian ketika menjalankan aksinya. Tersangka dibantu rekannya berinisial HK, 25 tahun, warga dari Pasuruan.
"HK kami tangkap terlebih dahulu pada Jumat lalu, keduanya tewas saat penangkapan karena melempar dengan bondet (bom ikan) yang dirakit oleh tersangka ke arah petugas," kata mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini.
Kedua tersangka ini menurut Truno kerap melakukan kejahatan di beberapa daerah di Jatim. Seperti Sidoarjo, Mojokerto, Probolinggo Kabupaten, Probolinggo Kota, Pasuruan Kabupaten, dan Pasuruan Kota.
"Ini sudah menjadi incaran kami, karena kerap melakukan kejahatan di beberapa daerah. Bahkan dari 2019 hingga 2020 ini ada 24 laporan polisi yang kami terima," ujar dia.
Saat ini, pihak kepolisian terus melakukan pencarian terhadap jaringan lainnya terkait SH dan HK. Sebab, Truno menilai pelaku memiliki banyak jaringan untuk melakukan kejahatan.
"Ini kelompok atau jejaring ya. Tentu proses penyidikan tidak berhenti. Kita lengkapi dengan berkasnya apakah nanti ada kaitannya sama kelompok yang masih ada," ucap dia.
Dalam penangkapannya polisi mengamankan barang bukti dari HK satu buah celurit, dua buah kunci T. Kemudian ada tiga buah mata kunci dan 4 buah bondet berwarna Hitam.
Sementara untuk barang bukti tersangka SH adalah satu kunci T, dua celurit, dua jimat diyakini bisa membuat dirinya kebal terhadap benda tajam.
"Jimatnya ini bentuknya dari bulu binatang, ini seperti ekor," kata Truno. []
