Pelajar di Sulsel Rekayasa Pemerkosaan Dirinya

Laporan pemerkosaan dan pencurian yang diduga dilakukan kondektur terbongkar. Polisi Makassar sebut itu ternyata hanyalah rekayasa.
Riswandi saat dimintai keterangannya oleh penyidik Tim Jatanras Polrestabes Makassar. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Laporan pemerkosaan dan pencurian yang diduga dilakukan oleh seorang kondektur sopir bus, Riswandi alias Ical, terhadap seorang pelajar asal Kabupaten Gowa, inisial TA, 19 tahun, akhirnya terbongkar. Penyidik Polrestabes (Kepolisian Resor Kota Besar) Makassar sebut laporan terkait adanya pemerkosaan dan pencurian itu ternyata hanyalah rekayasa korban semata.

Menurut terlapor, Riswandi alias Rizal, dia bersama korban (TA) adalah sepasang kekasih dan melakukan hubungan badan layaknya suami istri karena suka sama suka. Dan TA melaporkan dirinya ke polisi dan merekayasa pemerkosaan ini karena kemungkinan jengkel karena ingin dinikahi secara -baik-baik.

"Tidak saya culik pak, saya pacaran sama dia, yang kami lakukan itu atas sama sama suka, dia jengkel sama saya karena dia minta dinikahi dengan baik, tapi saya belum ada uang untuk nikahi dia," ucap Rizal dihadapan penyidik Jatanras Polrestabes Makassar saat dimintai keterangan pada Kamis, 25 Juli 2019.

Rizal juga mengakui bahwa selama ini dia bersama pacarnya itu kabur. Mereka bermalam dengan menyewa kamar kos di sekitar Terminal Regional Daya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar. Di rumah kos sederhana ini, Rizal menyewa selama enam hari dan dalam waktu itu juga Rizal melakukan hubungan badan hingga enam kali. Karena dana yang minim, Risal kembali membawa kekasihnya di rumah tantenya di daerah Sudiang, Kota Makassar. Di rumah tantenya itu, Rizal kembali melakukan hubungan badan sebanyak dua kali.

Kenalnya saya di bus. Dia mau ke Palu. Kami tukaran nomor handpone, saya jadian lewat telepon, 1 bulan saya pacaran baru dia kembali ke Makassar.

"Saya sewa kos dibelakang terminal Daya selama 6 hari, uang sewa dipake dari hasil jual emas pacar saya, dan dua harinya saya bawah di rumah tante di Jalan Asrama Haji Sudiang, enam kali saya tiduri di rumah kos dan dua kali dirumah tante," tuturnya.

Diterangkan Riswandi, perkenalannya dengan korban itu berawal dari sebuah perjalan menuju Kota Palu, Sulawesi Tengah. Saat itu, TA bersama orang tuanya naik bus ke daerah tempatnya bekerja. "Kenalnya saya di bus. Dia mau ke Palu. Kami tukaran nomor handpone, saya jadian lewat telepon, 1 bulan saya pacaran baru dia kembali ke Makassar," ujarnya.

Dirinya menambahkan saat mendengar bahwa sang pacar telah pulang ke rumahnya di Bontonompo, Kabupaten Gowa, dia menjemputnya dan mengajaknya untuk kabur dan menikah tanpa diketahui kedua orang tua mereka.

Rekayasa Karena Takut Ortu

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan bahwa setelah dilakukan penangkapan dan pemeriksaan mendalam terhadap Rizal alias Ical, kasus ini pun diketahui hanyalah rekayasa. Korban merekayasa pemerkosaan dan pencurian karena takut dimarahi oleh orang tuanya.

"Mereka ini pacaran, mereka ribut maka kembalilah ke orang tuanya. Karena takut dimarahin, makanya dia sampaikan ke orang tuanya bahwa dia [TA] diperkosa terus barang-barang miliknya diambil [curi] karena kan ini anak sudah delapan hari lari dari rumah dan mereka merencanakan kawin lari, tentu tanpa persetujuan orang tua," kata Indratmoko saat ditemui di Mapolrestabes Makassar.

Dia menceritakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari ibu korban, selasa 23 Juli 2019 lalu. Laporan tersebut menyebutkan bahwasanya putrinya (TA) diperkosa dan barang-barang berharga anaknya juga dibawa kabur oleh Riswandi. Saat itu Jatanras Polrestabes Makassar langsung melakukan penyelidikan dan berhasil meringkus Riswandi di Bandara Sultan Hasanuddin pada Rabu. 24 Juli 2019 kemarin. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Jawaban Jokowi Saat Ditanya Pilih Puan Maharani atau Ganjar Pranowo Capres 2024
Apa jawaban Presiden Jokowi ketika wartawan bertanya kepadanya: pilih siapa capres untuk Pilpres 2024, Puan Maharani atau Ganjar Pranowo.