Pedagang Takjil di Cianjur Pakai Physical Distancing

Untuk hindari kontak langsung dengan pembeli, pedagang takjil di Cianjur, Jabar, pasang plastik penghalang, pakai masker, siapkan hand sanitizer
Seorang penjual takjil di Cianjur, Jabar, Deby Gustina, terapkan physical distancing. (Foto: Tagar/Muhammad Ginanjar).

Cianjur - Seorang pedagang takjil (makanan untuk berbuka puasa) di Cianjur, Jawa Barat, menerapkan protokol kesehatan dengan cara physical distancing yaitu selalu menjaga jarak agar tidak terpapar virus corona (Covid-19). Pedagang takjil itu bernama Deby Gustina, 40 tahun. Dia sengaja memasang plastik penghalang agar tidak ada kontak langsung dengan pembeli. Bahkan, Deby sengaja menjajakkan dagangannya sudah terbungkus rapi.

“Di tengah wabah ini 'kan meskipun butuh, tapi kita harus tetap waspada, makanya kita siasati dengan membuat penghalang seperti ini, tapi juga pembeli bisa melihat dagangan kita karena cuma terhalang plastik saja,“ kata Deby, di Kawasan Suroso, Cianjur, Jawa Barat, Senin, 27 April 2020.

Deby mengatakan, saat ini penjualannya mengalami penurunan drastis, pasalnya saat pandemi Covid-19 ini, ia hanya bisa menjual beberapa bungkus saja. “Sudah 5 tahun disini, beda banget sama omset sebelumnya turun,“ dikatakan Deby.

Deby menuturkan, untuk menyiasatinya dia menjual makanan takjil juga melalui online. Deby menjajakan produknya melalui beberapa aplikasi online. “Kalo online cukup banyak, meskipun tidak sebanyak biasanya,“ kata Deby kepada Tagar.

takjil2Seorang pembeli takjil Deby Gustina di Cianjur, Jabar, yang disahkan layar plastik bening. (Foto: Tagar/Muhammad Ginanjar).

Deby menjelaskan, dia menjual beberapa makanan takjil untuk hidangan buka puasa, antara lain, kolak pisang, sagu mutiara, kolak ubi merah. Ia sengaja hanya menjual makanan manis untuk berbuka puasa. “Sekarang ga bikin banyak, soalnya kan omset juga turun, karena sekarang juga katanya ga boleh bukber juga,“ ungkap Deby.

Namun Deby juga tetap memperhatikan protokol kesehatan saat ia berjualan, sengaja ia memasang penghalang, untuk menerapkan physical Distancing, bahkan ia juga selalu menggunakan masker dan menyiapkan hand sanitizer. “Ini untuk waspada saja kan anjuran pemerintah,“ kata Deby.

Makanan takjil merupakan makanan pembuka. Tak jarang, pada sore hari, banyak orang yang mencari takjil, karena biasanya pedagang takjil selama bulan Puasa, akan selalu nampak disetiap pinggiran pertokoan.

Ada berbagai macam makanan takjil, seperti kolak pisang, sagu mutiara, kolak ubi merah, kolak kolang-kaling, dll. Pedagang biasanya berjualan takjil pada sore hari. Salah seorang pembeli Takjil, Ressy, 21 tahun, mengatakan, ia sengaja membeli makanan takjil untuk berbuka puasa. “Kesini sendiri, beli kolak pisang buat nanti,“ kata Resi.

Sementara penjual makanan takjil lainnya, Ronny, 44 tahun, mengatakan di tengah pandemi penghasilannya pun sangat terdampak. Dia mengaku sulit untuk berjualan di tengah pandemi Covid-19. “Biasanya di sini 'kan ramai ya, sekarang jalan juga gak macet,“ujar Rony []

Berita terkait
Bulan Ramadan, Pedagang Liar Pasar Cianjur Bersih
Memasuki bulan Ramadan satu persatu pedagang liar di Pasar Induk Cianjur mulai dibersihkan dengan alasan untuk pembenahan.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.