PDIP DKI Minta Anies Tidak Kompetisi dengan Jokowi

Politisi PDI Perjuangan (PDIP yang duduk di DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur Anies Baswedan tidak berkompetisi dengan Presiden Jokowi soal corona.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 8 Januari 2020. (foto: Tagar/Popy Sofy).

Jakarta - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Gilbert Simanjuntak meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengikuti kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap penanganan virus corona atau Covid-19 di ibu kota.

"Dalam suasana seperti ini sebaiknya kerja sama dengan pusat, jangan kompetisi," ujar Gilber kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

Sangat disayangkan kondisi seperti ini masih mementingkan ambisinya.

Baca juga: Karena Suara Bergetar, PSI Anggap Anies Baswedan Lebay

Senada dengan Gilbert, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah juga menganggap Anies tidak selaras dengan pemerintah pusat dalam penanganan corona. 

Dia pun menilai sikap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu terkesan ambisius dan seolah sedang berkompetisi dengan Jokowi.

"Sangat disayangkan kondisi seperti ini masih mementingkan ambisinya. Saya sarankan Pak Gubernur konsen memerangi virus Covid-19 ini," ucap Ida kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

Sementara, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mempertanyakan data yang diperoleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta saat Anies mengumumkan 283 orang dimakamkan sesuai ketentuan pemulasaran jenazah positif Covid-19.

Menurut Gembong, semua sumber data terkait virus corona harus berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

"Kalau Pak Anies merilis data orang meninggal di DKI sebesar 283 orang itu sumbernya dari Dinas Kehutanan, pertamanan dan pemakaman, apa setiap orang meninggal pasti corona?" kata Gembong kepada Tagar, Selasa, 31 Maret 2020.

Baca juga: Karantina Jakarta, Anies Mesti Kantongi Izin Jokowi

Dia pun meminta Anies bertanggung jawab atas informasi yang diumumkannya, agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. 

"Data orang meninggal dari BNPB sebanyak 71 orang. Anies jangan bikin panik masyarakat, data harus akurat," tuturnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan data baru soal penanganan virus corona di Jakarta, yakni jumlah orang yang meninggal tapi belum sempat dites corona.

Anies mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI memantau data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, sebagai dinas yang mengurusi pemakaman. 

"Sejak tanggal 6 Maret itu mulai ada kejadian pertama sampai dengan kemarin tanggal 29 Maret itu ada 283 kasus, artinya ini adalah mungkin mereka yang belum sempat dites dan itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasilnya," kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta, Senin, 30 Maret 2020. []

Berita terkait
Anies Jamin Stok Pangan Jakarta Aman Hingga Mei 2020
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjamin persediaan bahan pangan di Jakarta amian hingga Mei 2020
Anies Rapat Bareng Luhut, Bahas Jakarta Dikarantina?
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rapat bareng Menko i Luhut Panjaitan. Keduanya bahas karantina wilayah Jakarta?
Lockdown Jakarta, Anies Usulkan, Keputusan di Jokowi
Anies Baswedan mengaku telah mengusulkan Jakarta dilockdown kepada Presiden Jokowi sebagai pemangku kewenangan keputusan.
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia