Jakarta - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyarankan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak terjebak menjadi partai transaksional dan pragmatis. Saran ini ia sampaikan menanggapi rencana menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, ikut bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Medan 2020.
"Jangan sampai PDIP terjebak menjadi partai transaksional pragmatis, mendahulukan menantu presiden ketimbang kader sendiri yang sudah berjuang dan berdarah darah membesarkan partai itu," ujar Pangi kepada Tagar, Jakarta, Rabu, 5 Agustus 2020.
Bukankah tradisi PDIP sangat concern soal meritokrasi, memprioritaskan kader
Pangi menyayangkan jika kader partai yang menurut dia telah memberikan kontribusi namun tidak diprioritaskan menjadi calon kepala daerah oleh partai sendiri. Oleh karena itu, dia meminta PDIP menjaga marwah dan wibawanya sebagai partai politik yang ideologis dengan memprioritaskan kader sendiri.
"Bukankah tradisi PDIP sangat concern soal meritokrasi, memprioritaskan kader," ucapnya.
Baca juga:Lawan Gibran, Bajo Siapkan Jurus Semut Matikan Gajah
Baca juga:PDIP: Pelempar Molotov Ingin Adu Domba Antarpartai
Dalam Pilkada Medan 2020 pada 9 Desember mendatang, Bobby Nasution diprediksi akan bertarung dengan petahana Akhyar Nasution. Akhyar yang kini menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan juga merupakan kader PDIP.
Tapi Akhyar justru mengantongi dukungan dari partai lain: Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara Bobby baru secara resmi mendapat dukungan dari Partai Gerindra.
Keputusan Akhyar Nasution merapat ke partai lain karena merasa disisihkan PDIP yang disinyalir cenderung memilih menantu Presiden. Di sisi lain, PDIP telah menyatakan tidak akan mencalonkan Akhyar lantaran adanya kasus dugaan korupsi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-53 tingkat Kota Medan.
"PDIP melakukan seleksi yang ketat terhadap setiap calon kepala daerah yang akan diusung partai. Mereka yang memiliki persoalan hukum tidak akan pernah dicalonkan," ujar Pelaksana tugas (Plt) Ketua PDIP Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat.
Sebagai informasi, untuk DPRD Kota Medan periode 2019-2024, total perolehan kursi parpol, yang terbanyak adalah PDIP dan Gerindra masing-masing 10 kursi (anggota DPRD). Setelah itu PKS 7 kursi, PAN 6, masing-masing 4 kursi untuk NasDem, Golkar, dan Demokrat. Lalu, partai Hanura dan PSI mendapat 2 kursi dan PPP 1 kursi.[]