Makassar - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum menentukan usungan calon kepala daerah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Sulawesi Selatan. Sementara proses tahapan Pilkada serentak mulai berjalan di seluruh daerah, termasuk di Sulsel.
Namun, menurut Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto bahwa pihaknya telah mengerucutkan dukungannya terhadap sejumlah nama-nama yang akan diusung bertarung di Pilkada serentak nantinya.
"Hari Senin nanti kami akan mengambil keputusan, selanjutnya para calon nanti wajib mengikuti sekolah calon kepala daerah, agar mampu menjadi kepala daerah yang amanah, menyelesaikan masalah rakyat dan membangun untuk masa depan. Serta kepala daerah harus berdiri kokoh dengan Pancasila," ungkap Sekjen PDIP di Makassar, Kamis 12 Maret 2020.
PDIP pada momen Pilkada serentak sebut Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mempunyai target kemenangan secara nasional sebesar 60 persen.
Hari Senin nanti kami akan mengambil keputusan, selanjutnya para calon nanti wajib mengikuti sekolah calon kepala daerah.
"Tapi kalau di Sulsel kami punya target kemenangan delapan kabupaten. Kami punya semangat gotong royong. Intinya bukan hanya kemenangan tetapi seluruh jajaran pengurus harus solid dan kepala daerah kita siapkan sebaik-baiknya," kata Hasto.
Dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Sulsel hadir sejumlah calon kepala daerah yang akan maju bertarung di Pilkada serentak tahun 2020.
Diantaranya, calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Moh Ramdhan Pomanto, Irman Yasin Limpo, calon Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani dan beberapa calon kepala daerah lainnya.
Sekjen PDI mengatakan, jika saat ini partainya masih mencermati dinamika yang terjadi di setiap daerah.
"Karena PDIP tidak bisa mengusung sendiri, tapi kita sudah mencermati dan survei serta membaca kehendak rakyat. Nanti hari Senin kami akan ambil keputusan," katanya lagi.
Hal yang ideal dalam perpolitikan kata Hasto Kristiyanto di Pilkada adalah mengusung kader, tetapi partai tetap membuka diri terhadap yang diluar partai.
"Seperti Pilgub kemarin kami mengusung Nurdin Abdullah, artinya kami membuka diri terhadap luar partai. Perpaduan kader dan non kader bisa juga. Kader dengan kader bisa juga. Kami usung juga yang penting memiliki rekam jejak kepartaian," terangnya. []