PDI Perjuangan dan Porsi Menteri Kabinet II Jokowi

Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan wajar saja bila partainya mendapat porsi menteri paling banyak di periode II Jokowi.
Presiden Joko Widodo bersama Megawati saat menghadiri Kongres PDI Perjuangan di Bali. (Foto: Instagram/@pdiperjuangan)

Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan wajar saja bila partainya mendapat porsi menteri paling banyak dalam Kabinet Kerja jilid II Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, PDI Perjuangan merupakan partai politik yang paling konsisten mendukung Jokowi.

"Wajarlah, sebagai partai pemenang juga pendukung Jokowi dalam arti dia kader PDI Perjuangan. Dukungan PDI Perjuangan buat Jokowi bukan baru sekarang," ucap Andreas di Jakarta, Sabtu, 19 Oktober 2019 seperti dilansir dari Antara.

Dukungan PDI Perjuangan, kata Andreas, dimulai sejak Jokowi ikut serta dalam pemilihan wali kota Solo 2005, sampai menjabat menjadi wali kota Solo ke-16 periode 28 Juli 2005-1 Oktober 2012.

Saat pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012, PDI Perjuangan kembali mengusung Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama, hingga menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta ke-14 periode 15 Oktober 2012-16 Oktober 2014 .

Begitupun saat Jokowi mencalonkan diri sebagai calon presiden periode 2014-2019 dan 2019-2024. PDI Perjuangan menurutnya tetap berada di samping Jokowi mengantarkan kemenangannya.

Namun, PDI Perjuangan menurutnya menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. PDI Perjuagan hanya memberikan nama-nama untuk dipilih mendampinginya di periode mendatang.

"Susunan nama sudah disampaikan tinggal beliau pilih yang mana," ujarnya.

Terkait sejumlah pertemuan pimpinan partai dengan Megawati seusai pemilihan presiden, maupun dengan Jokowi jelang pelantikan, menurut dia kemungkinan akan mengubah susunan kabinet.

"Pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan Zulkifli Hasan mungkin ada perubahan peta koalisi, akan mengubah komposisi kabinet, apa berkurang porsi parpol atau non-parpol saya kira lihat ke depan," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Bocorkan Menteri yang Duduk di Kabinet Jilid II

Jelang pelantikan, Minggu, 20 Oktober 2019, Jokowi mengatakan telah menentukan nama-nama untuk duduk di kursi menteri Kabinet Kerja Jilid II. Dari sejumlah nama, kata Jokowi, ada menteri lama yang kembali menjabat di periode 2019-2024.

"Ya ada lah, yang lama. Ada yang baru banyak," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 16 Oktober 2019.

Saat ditanya berapa jumlah menteri lama yang akan kembali menjabat pada pemerintahannya mendatang, Jokowi mengaku belum tahu. "Belum dihitung persentasenya," tuturnya.

Jokowi mengjelaskan akan segera mengumumkan menteri Kabinet Kerja yang dipimpinnya bersama Ma'ruf Amin. Namun, ia tak mengatakan secara detail waktu pengumumannya.

"Ya secepatnya setelah pelantikan ya," ujar dia. []

Berita terkait
Hasto Kristiyanto Tidak Tergiur Jatah Menteri Jokowi
Hasto Kristiyanto lebih memilih menjadi sekjen di PDIP ketimbang sebagai menteri di Pemerintahan Jokowi periode 2019-2024.
Edhy Prabowo Calon Menteri Usulan Prabowo Subianto
Berikut ini profil Edhy Prabowo, calon menteri yang diusulkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
PKB Persoalkan Gerindra Dapat Jatah Menteri
Partai Kebangkitan Bangsa ikut angkat bicara terkait isu Partai Gerindra mendapat jatah menteri di pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja