PBNU Sebut Pencegat Banser Korban Dai Provokatif

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menyebut pelaku persekusi anggota Banser Depok, terpapar penceramah yang kerap memprovokasi ketika dakwah.
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini. (foto: YouTube).

Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini menyebut pelaku persekusi anggota Badan Ansor Serbaguna (Banser) Depok, terpapar penceramah yang kerap memprovokasi ketika dakwah.

"Kita lihat di sosial media ada penceramah-penceramah seperti itu. Ini menurut saya korban dari dai-dai yang dalam ceramahnya bukan mengajak pada perdamaian, persatuan, ukhuwah, tapi justru saling memprovokasi," kata Helmy di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019.

Menurut Helmy, kejadian ini merupakan bagian dari ideologi takfiri yang akhir-akhir ini berkembang. Sehingga dengan mudah orang mengkafirkan orang lain dan siap membunuh ketika dianggap berbeda pendapat.

Kata dia, dalam Alquran Allah SWT menciptakan hamba dengan berbagai perbedaan untuk saling mengenal.

Jadikan ini sebagai pelajaran bagi kita semua ternyata masih ada di masyarakat cara keberagamaannya melihat perbedaan bukan sesuatu yang kita percaya sebagai suatu khazanah.

"Perbedaan adalah rahmat, dan Allah menciptakan manusia bersuku-suku, berbangsa-bangsa, itu tujuannya untuk li ta'arafu, saling mengenal. Dalam konteks normatif, bukan hanya mengenal, tapi dalam konteks lebih jauh bisa membangun kerja sama," tuturnya.

Lebih lanjut, Helmy mengimbau kepada seluruh warga NU agar tidak terpancing dengan kejadian intimidasi Banser itu. 

"Kita jadikan ini sebagai pelajaran bagi kita semua ternyata masih ada di masyarakat cara keberagamaannya melihat perbedaan bukan sesuatu yang kita percaya sebagai suatu khazanah, tali mereka menganggap kebenaran adalah miliknya," ucap Helmy.

Sebelumnya, dua anggota Banser mengalami intimidasi. Mereka dicegat di tengah jalan dan dipaksa meneriakkan takbir oleh orang yang tidak dikenal.

Dalam video berdurasi 1 menit 3 detik itu, terlihat seorang pria berpakaian berwarna hitam mempertanyakan tujuan mereka datang ke daerah Jakarta. Sementara, dua anggota Banser itu terlihat menahan emosi meski dicecar banyak pertanyaan.

"Mana KTP lu. Gue mau lihat, mana sini identitas lu. Ngapain di Jakarta tanah gue Betawi," kata pria itu dengan nada keras ke anggota Banser.

Anggota Banser itu kemudian menjawab kalau keberadaan mereka di Jakarta terkait Gus Muwafiq.

Pria berkaus hitam yang merekam video itu kemudian meminta dua anggota Banser tersebut untuk mengucap takbir, namun anggota Banser mempertanyakan alasan mengapa dia harus mengucapkan takbir saat itu.

"Gue ada tugas mengawal Gus Muwafik," kata anggota Banser tersebut.

"Takbir, Allahuakbar. Lu Islam bukan?" ucap pria berkaus hitam itu.

"Islam, kenapa?" kata Anggota Banser.

"Yaudah takbir," ucap pria berkaus hitam.

"Buat apa?," ujar Anggota Banser.

"Kok buat apa? Kafir dong lu! Eh tar dulu takbir dulu kalau muslim, orang Islam harus takbir," tutur pria berkaus hitam itu. []

Baca juga:

Berita terkait
Pelaku Persekusi 2 Anggota Banser NU Melarikan Diri
Polres Jakarta Selatan menyebut telah mengantongi identitas pelaku persekusi terhadap 2 anggota Banser NU. Pria berinisial H itu melarikan diri.
PBNU Minta Pelaku Persekusi Anggota Banser Diusut
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, menyampaikan 5 pernyataan sikap terkait peristiwa persekusi yang dialami dua anggota Banser NU.
Banser Tolak Agenda Khilafah FPI Tegal
Pembina Banser Kabupaten Tegal Sofiudin dan sejumlah ormas seperti Muhammadiyah menolak FPI di Tegal, karena diduga mengemukakan agenda khilafah.
0
Presiden Biden Tiba di Eropa untuk KTT G7 Bahas Ukraina dan Ekonomi
KTT negara-negara G-7 dengan para pemimpin negara-negara sekutu AS bahas sikap mereka terhadap Rusia dan ekonomi dunia yang melemah