PBNU: Jangan Ada Permasalahan Baru di Papua

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan sejumlah tokoh lintas agama meminta pemerintah tidak gunakan cara kekerasan selesaikan konflik Papua.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj bersama tokoh lintas agama lainnya membicarakan tentang Papua. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj dan sejumlah tokoh lintas agama meminta pemerintah serta aparat penegak hukum tidak menggunakan cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah di Papua.

"Pemerintah harus mengambil langkah yang bijak agar tidak menimbulkan gejolak dan permasalahan baru," kata Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta, Senin, 9 September 2019 seperti dilansir dari Antara.

Menurutnya, konflik yang awalnya dipicu dugaan rasialisme di Surabaya semestinya dijadikan pelajaran bersama. Sebab, apapun tindakannya, kekerasan tidak dapat dijadikan sebagai sesuatu pembenaran.

Baca juga: Tiga Cara Jokowi Rebut Hati Rakyat Papua

Apalagi, konflik yang terus menerus terjadi di Papua, dapat merugikan pemerintah yang selama ini berupaya meningkatkan layanan kesejahteraan dasar bagi masyarakat Papua.

"Ini harus menjadi pelajaran bersama bahwa segala bentuk aksi kekerasan dan perlakuan yang tidak manusiawi kepada siapa pun tidak dapat dibenarkan," ucapnya.

Gus Dur PapuaPresiden ke-4 Abdurrahman Wahid saat berkunjung ke Papua. (Foto: nu.or.id)

Agar tidak berlarut-larut, Said Aqil pun meminta pemerintah untuk menyelesaikan konflik yang mengutamakan dialog seperti yang pernah diinisiasi oleh Presiden keempat Abdurrahman Wahid pada 1998.

Baca juga: Sentuhan Jokowi vs Gus Dur dalam Menangani Papua

Kala itu, Gus Dur sapaannya berhasil menyelesaikan konflik di Papua terkait pengembalian nama Irian Jaya menjadi Papua dan pengibaran bendera Bintang Kejora.

"Dialog itu harus terus dirawat dan dijadikan bekal serta komitmen kebangsaan bersama menuju terciptanya masyarakat yang adil dan beradab," tuturnya.

Kenapa penyelesaian konflik di Papua penitn bagi Indonesia? "Papua adalah kita dan kita adalah manusia-manusia yang memiliki harkat dan martabat," ucapnya. []

Berita terkait
Jalan Papua Merdeka Sudah Buntu Total
Jalan bagi Papua melakukan referendum atau jajak pendapat untuk memisahkan diri dari NKRI hampir sudah tertutup total.
Blokir Internet di Papua Sudah Dibuka
Blokir akses internet di Papua sudah dibuka menyusul situasi yang kian kondusif.
Papua Kondusif, Wiranto: Terima Kasih Teman-Teman Papua
Menko Polhukam Wiranto mengungkapkan kebahagiaannya dengan mengucapkan terima kasih pada masyarakat Papua dan Papua Barat.