PBB Khawatirkan Pengembalian Paksa Pengungsi Eritrea

PBB menyampaikan kekhawatiran atas pemulangan paksa pengungsi Eritrea ke kamp-kamp yang mereka tinggalkan di wilayah Tigray
Pengungsi dari wilayah Tigray, Ethiopia yang dilanda konflik, sedang antre untuk mendapatkan layanan kesehatan (foto: Dok/voaindonesia.com/AP).

Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan kekhawatiran atas pemulangan paksa pengungsi Eritrea ke kamp-kamp yang mereka tinggalkan di wilayah Tigray yang diperangi oleh Ethiopia.

Pemerintah Ethiopia, Afrika, dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya dalam beberapa pekan terakhir telah mengirim kembali para pengungsi Eritrea yang lari dari Tigray ke Addis Ababa, 11 Desember 2020. Badan pengungsi PBB mengatakan telah menerima laporan mengenai beberapa ratus pengungsi yang diangkut ke Tigray dengan bus.

Pemerintah mengatakan para pengungsi aman untuk kembali "ke kamp masing-masing" setelah tentara mengalahkan pasukan yang setia kepada bekas penguasa Front Pembebasan Rakyat Tigray di kawasan itu.

tigrayLetak Tigray di Ethiopia (Foto: voaindonesia.com)

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, Jumat mengatakan khawatir atas pemulangan kembali para pengungsi ke wilayah Tigray, di mana akses badan-badan bantuan PBB dan lainnya ditolak sejak pertempuran dimulai pada 4 November 2020. Sekitar 96.000 pengungsi Eritrea tinggal di kamp-kamp di wilayah tersebut.

Badan-badan bantuan meyakini persedian bahan makanan di kamp-kamp itu terbatas dan juga prihatin dengan laporan kekerasan yang terus berlanjut di beberapa daerah.

“Pemerintah Ethiopia mengatakan akan menjamin akses kemanusiaan ke wilayah Tigray untuk PBB dan mitranya. Meskipun perjanjian yang ditandatangani itu adalah salah satu langkah pertama, tapi harus diterapkan dengan cara yang menjamin akses yang aman dan tanpa hambatan bagi pekerja kemanusiaan sesuai dengan prinsip netralitas dan ketidakberpihakan,” kata Grandi dalam pernyataannya.

“Akses semacam itu sangat dibutuhkan agar kita bisa memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh pengungsi dan populasi rentan lainnya,” tambah Grandi (my/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Perang Saudara di Ethiopia 2 Juta Warga Terancam Kelaparan
Perang saudara yang terus berkecamuk di Ethiopia membuat warga menyeberang ke Sudan, sementara itu 2 juta warga terancam kelaparan
Khawatir Rusuh, WNI di Ethiopia Siapkan Rencana Darurat
Sebagian besar warga Indonesia yang menetap di Ethiopia dilanda keresahan terkait kemungkinan adanya kerusuhan etnis yang terjadi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.