Baghdad - Paus Fransiskus telah tiba di Irak pada hari Jumat, 5 Maret 2021, untuk kunjungan kepausan pertama di sana. Ini merupakan perjalanan internasional pertama Paus sejak pandemi virus corona (Covid-19).
Ketakutan yang jelas dan keamanan telah menjadikan kunjungan ini paling berisiko, tetapi pria 84 tahun itu bersikeras bahwa dia "terikat tugas".
Dia akan mencoba meyakinkan komunitas Kristen yang semakin menipis dan mendorong dialog antaragama - bertemu dengan ulama Muslim Syiah yang paling dihormati di Irak.
Paus juga akan merayakan Misa di sebuah stadion di Irbil di utara.
Sekitar 10.000 personel Pasukan Keamanan Irak dikerahkan untuk melindungi Paus, sementara jam malam sepanjang waktu juga diberlakukan untuk membatasi penyebaran Covid-19.
PM Irak Mustafa al-Kadhimi menyambut Paus di bandara. Di pesawat, Francis mengatakan dia senang bisa bepergian lagi, menambahkan: "Ini adalah perjalanan simbolik dan ini adalah tugas menuju tanah yang telah menjadi martir selama bertahun-tahun."
Dia sebelumnya mengatakan orang Kristen Irak tidak bisa "dikecewakan untuk kedua kalinya", setelah Paus Yohanes Paulus II membatalkan rencana perjalanan pada tahun 1999 ketika pembicaraan dengan pemerintah Presiden Saddam Hussein gagal.
Paus Fransiskus tiba di Baghdad dengan menumpang pesawat Alitalia, bersumpah untuk menjadi "peziarah perdamaian" (Foto: bbc.com/Reuters)
Dalam dua dekade sejak itu, salah satu komunitas Kristen tertua di dunia telah mengalami penurunan jumlah dari 1,4 juta menjadi sekitar 250.000, kurang dari 1% dari populasi.
Banyak yang melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari kekerasan yang melanda negara itu sejak invasi Amerika Serikat (AS) pada tahun 2003 yang menggulingkan pemerintahan Presiden Saddam Husein.
Puluhan ribu juga terlantar ketika militan Negara Islam (IS) menyerbu Irak utara pada tahun 2014, menghancurkan gereja bersejarah mereka, menyita properti mereka, dan memberi mereka pilihan untuk membayar pajak, pindah agama, pergi atau menghadapi kematian.
1. Apa yang Paus Ingin Capai?
Kepala Gereja Katolik Roma bertujuan untuk memberanikan orang-orang Kristen yang teraniaya dan menyerukan perdamaian dalam pertemuan dengan para pemimpin politik dan agama lainnya, lapor wartawan BBC, Mark Lowen, yang bepergian bersamanya.
Gereja Agung Tak Bernoda Qaraqosh dinodai oleh ISIS tetapi sekarang telah dipulihkan (Foto: bbc.com/Reuters)
Berbicara kepada orang-orang Irak dalam pesan video pada malam perjalanannya, Paus Fransiskus mengatakan dia "datang sebagai peziarah, sebagai peziarah yang bertobat, untuk memohon pengampunan dan rekonsiliasi dari Tuhan setelah bertahun-tahun perang dan terorisme".
Dia melanjutkan: "Aku datang di antara kamu juga sebagai peziarah perdamaian ... mencari persaudaraan dan didorong oleh keinginan untuk berdoa bersama dan berjalan bersama, juga dengan saudara-saudari kita dari tradisi agama lain, dalam langkah-langkah Pastor Abraham , yang tergabung dalam satu keluarga Muslim, Yahudi dan Kristen. "
Menjelang kunjungan tersebut, umat Kristiani yang melarikan diri ke Irbil di wilayah Kurdistan Irak setelah ISIS menyerbu Dataran Niniwe ke barat pada tahun 2014, mendesak Paus untuk membantu mereka.
Alla Hana Shaba mengatakan kepada jaringan Rudow: "Kami ingin Paus membantu para pengungsi menemukan tempat untuk menetap. Kami telah kehilangan rumah dan uang kami."
Seorang Kristen lain dari utara, Saad al-Rassam, mengatakan kepada AFP: "Kami berharap Paus akan menjelaskan kepada pemerintah bahwa mereka perlu membantu rakyatnya. Kami telah sangat menderita, kami membutuhkan dukungan."
2. Bagaimana Jadwal Paus?
"Karena masalah keamanan dan peningkatan tajam infeksi Covid-19, Paus akan memiliki eksposur terbatas ke publik," kata koresponden BBC.
Paus sendiri telah mendapat dua suntikan vaksin BioNTech/Pfizer, dan rombongannya akan diinokulasi, tetapi ada kekhawatiran perjalanan itu bisa menjadi acara penyebaran super mengingat banyak orang diharapkan.
Pada hari Jumat, 5 Maret 2021, Paus Fransiskus akan bertemu dengan para uskup dan pendeta lainnya di sebuah gereja Katolik Suriah di ibu kota, Our Lady of Salvation, di mana 52 orang Kristen dan polisi tewas dalam serangan oleh jihadis dari kelompok pendahulu ISIS pada tahun 2010.
Paus Fransiskus akan menghadiri pertemuan antaragama di situs kuno Ur (Foto: bbc.com/Reuters)
Pada hari Sabtu, 6 Maret 2021, Paus akan terbang ke selatan ke kota suci Syiah Najaf, di mana dia akan mengunjungi Ayatollah Ali al-Sistani. Pria berusia 90 tahun ini adalah marja utama, atau referensi spiritual, bagi jutaan Syiah di Irak dan di tempat lain.
Paus Fransiskus kemudian akan menghadiri pertemuan antaragama di situs kuno Ur, yang secara tradisional diyakini sebagai tempat kelahiran Nabi Ibrahim.
Hari Minggu, 7 Maret 2021, akan melihatnya melakukan perjalanan ke kota Mosul di utara. Dia akan mengucapkan doa hak pilih di Church Square untuk para korban perang dengan ISIS, yang menyebabkan puluhan ribu warga sipil tewas.
Paus juga akan mengunjungi Qaraqosh di dekatnya, di mana orang-orang Kristen telah kembali sejak kekalahan ISIS pada 2017 untuk memulihkan gereja kota dan membangun kembali rumah mereka.
Sore itu, dia akan merayakan Misa di sebuah stadion di Irbil, yang mungkin dihadiri ribuan orang (bbc.com). []
