Jakarta - Petugas membersihkan sisa-sisa gosong Bawaslu terbakar. Kebakaran sudah padam dan menyisakan tembok gosong serta kaca yang pecah. Batu-batu juga berserakan di halaman Bawaslu. Kebakaran ini akibat molotov yang dilempar para perusuh.
Selain kaca pecah dan tembok yang gosong, terlihat ada bagian tembok gedung yang bolong. Pantauan di lapangan, sekitar kantor Bawaslu, area Sarinah, Jakarta, Kamis 23 Mei 2019, para petugas berbaju oranye mengangkut sampah sisa-sisa demo 22 Mei 2019, pukul 09.42 WIB.
Mereka memakai masker dan mengolesi area sekitar mata dengan pasta gigi. Hal itu wajar terjadi karena meski area Sarinah lengang tapi masih ada sisa efek gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan guna menertibkan unjuk rasa pada Kamis 23 Mei 2019 dini hari.
Petugas kebersihan menyapu jalanan dan mengangkut sampah-sampah sisa demonstrasi ke sejumlah mobil yang di parkir di sekitar Sarinah. Berangsur mobil itu meninggalkan area Sarinah.
Masyarakat yang melintas dan beraktivitas di sekitar Sarinah juga banyak mengenakan masker.
Adapun di kawasan tersebut relatif tidak ada kegiatan niaga seperti hari biasa atau sebelum 21 Mei yaitu sejak pengumuman rekapitulasi hasil pemilu oleh KPU.
Polisi anti-Huru Hara (PHH) masih bersiaga di jalan akses menuju Bawaslu, tepatnya di dekat perempatan Sabang menuju Jalan Wahid Hasyim.
Di dekat perempatan Sabang di Jalan Wahid Hasyim juga terpantau pos polisi yang rusak akibat terbakar terdapat juga tulisan di tembok yang berisi kutukan terhadap polisi. Hingga sekitar pukul 09.30 WIB terpantau masih ada sisa kepulan asap.
Sejumlah polisi menjaga area tersebut dan sesekali nampak warga yang mengabadikan peristiwa melalui kamera ponsel cerdas mereka masing-masing.
Sementara itu, area Bawaslu tergolong kondusif karena dilindungi pagar berduri. Sekitar pukul 09.53 WIB tidak tampak kerumunan massa aksi sebagaimana terjadi pada 21 dan 22 Mei 2919.[]
Baca juga: